Perbedaan Antara Kerang & Teritip-



Kerang dan teritip adalah makhluk bercangkang kecil yang menghuni permukaan padat di laut dangkal dan zona intertidal. Karena mereka mungkin menghabiskan banyak waktu di luar air, kedua makhluk tersebut diadaptasi untuk menahan air. Ada banyak perbedaan di antara mereka, yang paling mencolok adalah cangkang remis yang berbentuk oval dibandingkan dengan bentuk teritip yang lebih bulat.

Keterangan

Kerang adalah moluska kerang, terkait dengan moluska lain seperti tiram dan kerang. Bivalvia memiliki cangkang yang terdiri dari dua bagian halus identik yang membungkus tubuh sepenuhnya. Teritip adalah krustasea yang terkait dengan kepiting dan lobster dan memiliki cangkang kalsit yang kasar. Sementara spesies kerang ada di air tawar dan air asin, teritip adalah makhluk laut yang ketat. Teritip bersifat hermafrodit, sedangkan remis bersifat gonokoristik, artinya terdapat individu jantan dan betina yang terpisah.

Makanan

Kerang adalah pengumpan filter, menarik air laut ke dalam cangkangnya dan menyaring partikel yang tersuspensi. Teritip juga pengumpan filter, tetapi menggunakan anggota badan khusus untuk menyaring plankton dari air. Anggota badan ditarik melalui lubang saat tidak makan, dan dua pelat meluncur untuk menutup lubang. Baik remis dan teritip dapat mengumpulkan racun dan polutan berbahaya di jaringannya, membuatnya berguna dalam mengukur polusi air.

Pengembangan Tempat Tidur

Baik remis dan teritip lebih suka membangun koloni di ruang yang lebih besar dari 4 meter, menurut sebuah penelitian di Journal of Experimental Marine Biology and Ecology. Penelitian, yang dilakukan di Teluk Maine, menemukan bahwa lapisan kerang lebih lambat berkembang dibandingkan teritip yang lebih keras. Sementara teritip makmur selama musim gugur dan musim dingin, tempat tidur remis sering berjuang untuk bertahan hidup. Teritip tumbuh dengan cepat dan menetap dalam jumlah besar untuk meningkatkan peluang bertahan hidup melawan banyak predator mereka.

Kompetisi

Sebuah studi di jurnal Oecologia menjelaskan bagaimana keberadaan teritip mendorong remis untuk memantapkan diri. Area bebatuan yang penuh dengan teritip meningkatkan kelangsungan hidup teritip dan kerang. Di sisi lain, keberadaan remis berdampak negatif terhadap kepadatan teritip.

sparrow/iStock/GettyImages

Related Posts