Haruskah Tulisan Jepang Menjadi Horizontal atau Vertikal? – Bahasa



Tidak seperti bahasa yang menggunakan huruf Arab dalam abjadnya, seperti bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman, banyak bahasa Asia dapat ditulis secara horizontal dan vertikal. Bahasa Jepang tidak terkecuali, tetapi aturan dan tradisi berarti tidak ada banyak konsistensi ke arah mana kata tertulis itu muncul.

Ada tiga aksara Jepang:

  1. Kanji
  2. Hiragana
  3. Katakana

Bahasa Jepang umumnya ditulis dengan kombinasi ketiganya.

Kanji adalah apa yang dikenal sebagai simbol ideografis, dan hiragana dan katakana adalah huruf fonetik yang membentuk suku kata dari kata-kata Jepang. Kanji memiliki beberapa ribu karakter, tetapi hiragana dan katakana masing-masing hanya memiliki 46 karakter. Aturan kapan harus menggunakan alfabet sangat bervariasi dan kata-kata kanji biasanya memiliki lebih dari satu pengucapan, untuk menambah kebingungan.

Secara tradisional, bahasa Jepang hanya ditulis secara vertikal. Sebagian besar dokumen sejarah ditulis dengan gaya ini. Namun, dengan diperkenalkannya bahan-bahan barat, alfabet, angka Arab, dan rumus matematika, menulis sesuatu secara vertikal menjadi kurang nyaman. Teks-teks yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, yang mengandung banyak kata asing, lambat laun harus diubah menjadi teks horizontal.

Saat ini sebagian besar buku teks sekolah, kecuali tentang sastra Jepang atau klasik, ditulis secara horizontal. Paling sering anak muda yang menulis seperti ini. Namun, beberapa orang tua masih lebih suka menulis secara vertikal dengan alasan terlihat lebih formal. Sebagian besar buku umum diatur dalam teks vertikal karena sebagian besar pembaca Jepang dapat memahami bahasa tertulis dengan cara apa pun. Tapi tulisan Jepang horizontal adalah gaya yang lebih umum di era modern.

Penggunaan Umum Tulisan Jepang Horizontal

Dalam beberapa keadaan, lebih masuk akal untuk menulis karakter Jepang secara horizontal. Apalagi jika ada istilah dan frasa yang diambil dari bahasa asing yang tidak bisa ditulis secara vertikal. Misalnya, sebagian besar penulisan ilmiah dan matematika dilakukan secara horizontal di Jepang.

Masuk akal jika Anda memikirkannya; Anda tidak dapat mengubah urutan persamaan atau soal matematika dari horizontal ke vertikal dan mempertahankan arti atau interpretasi yang sama.

Demikian pula, bahasa komputer, terutama yang berasal dari bahasa Inggris, mempertahankan perataan horizontalnya dalam teks bahasa Jepang.

Penggunaan untuk Penulisan Bahasa Jepang Vertikal

Tulisan vertikal masih sering digunakan dalam bahasa Jepang, terutama dalam percetakan budaya populer seperti surat kabar dan novel. Di beberapa surat kabar Jepang, seperti Asahi Shimbun, teks vertikal dan horizontal digunakan, dengan huruf horizontal lebih sering digunakan di badan salinan artikel dan vertikal digunakan di headline.

Sebagian besar notasi musik di Jepang ditulis secara horizontal, sesuai dengan gaya Barat. Namun untuk musik yang dimainkan dengan alat musik tradisional Jepang seperti shakuhachi (seruling bambu) atau kugo (harpa), notasi musiknya biasanya ditulis secara vertikal.

Alamat pada amplop surat dan kartu nama biasanya ditulis secara vertikal (walaupun beberapa kartu nama mungkin memiliki terjemahan horizontal dalam bahasa Inggris

Aturan umumnya adalah semakin tradisional dan formal tulisannya, semakin besar kemungkinannya akan muncul secara vertikal dalam bahasa Jepang.

Related Posts