Penggerek Hijau (Raphimetopus Ablutella): Distribusi di India, Alam dan Siklus Hidup



Penggerek Hijau (Raphimetopus Ablutella): Distribusi di India, Alam dan Siklus Hidup!

Posisi sistematis:

Filum – Arthropoda

Kelas – Serangga

Ordo – Lepidoptera

Keluarga – Pyralidae

Genus – Raphimetopus

Spesies – ablutella

Distribusi:

Hama ini lebih umum di provinsi Bihar, Uttar Pradesh dan Punjab.

Sifat Kerusakan:

Titik tumbuh tanaman diserang oleh bentuk larva hama, menyebabkan “mati jantung”.

Tanda Identifikasi:

Sayap depan ngengat dewasa berwarna Ochreous sedangkan sayap belakang berwarna putih. Larva sangat aktif dengan perut hijau tembaga dan tanpa garis apapun di tubuhnya. Perisai prothoracic larva berwarna abu-abu.

Lingkaran kehidupan:

Hama ini tetap aktif selama bulan Maret hingga Juni. Telur diletakkan berkelompok, baik di celah-celah tanah atau pada potongan-potongan tanah yang gembur di bawah tongkat. Rata-rata jumlah telur yang diletakkan oleh betina adalah empat puluh. Pada bulan April telur menetas menjadi larva dalam waktu sekitar 7-8 hari.

Larva mengebor ke dalam pucuk dan memakan isi internal. Larva bertambah besar dan setelah mengalami 4-5 mabung, yang memakan waktu sekitar 20-25 hari, menjadi dewasa sepenuhnya. Larva dewasa keluar dari batang, mengeluarkan kepompong di sekelilingnya di bawah tanah dan mengalami kepompong.

Setelah 7-8 hari dewasa keluar dari kepompong. Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu generasi bervariasi dari 35-40 hari. Dari Maret hingga Februari berikutnya umumnya, tiga generasi selesai tetapi larva generasi ke-3 tetap diapause dari Juni hingga Februari. Larva ini menjadi kepompong pada bulan Februari dengan periode kepompong yang diperpanjang selama 15-20 hari.

Kontrol:

Metode Mekanis:

  1. Tunas yang terinfeksi harus dipotong dari atau tepat di bawah permukaan tanah dan dimusnahkan. Proses ini memastikan penghancuran sebagian besar ulat.
  2. Larva juga dapat dibunuh di dalam pucuk yang diserang itu sendiri. Untuk ini pertama-tama jantung mati dari pucuk ditarik keluar dan kemudian jarum ditusukkan ke dalam rongga yang terbentuk di pucuk untuk memastikan pembunuhan larva.

Metode Kimia:

  1. Pada saat penanaman tebu, dan emulsi BHC, Heptaklor atau Telodrin dengan takaran 1 kg/ha, dicampur dengan air harus disiramkan pada alur-alur lahan. Perawatan Telodrin paling efektif.

Metode Budaya:

  1. Penanaman awal (awal Februari) tebu berguna untuk memeriksa kerusakan tanaman yang luas.
  2. Pentanahan ringan pada tahap awal pertumbuhan tanaman dapat mengurangi populasi hama secara signifikan.

Related Posts