8 Faktor Berfungsi untuk Memotivasi Karyawan dengan Imbalan Non-finansial

Faktor-faktor yang membantu dalam memotivasi karyawan dengan penghargaan non-finansial adalah sebagai berikut:

(1) Keadaan:

Status berarti kedudukan atau pangkat seseorang dalam organisasi; itu bisa tinggi atau rendah. Pangkat seorang karyawan secara langsung terkait dengan otoritas, tanggung jawab, dan fasilitas lainnya (misalnya, kabin terpisah, furnitur mahal, mobil, peon, PA., dll.).

Sumber Gambar : dartmouth.edu/~yaleart/wp-content/uploads/clst6fall121.jpg

Setiap orang memiliki keinginan untuk status yang lebih tinggi. Oleh karena itu, karyawan dapat dimotivasi dengan menaikkan pangkat atau jabatannya. Pencapaian status yang lebih tinggi memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan harga diri.

(2) Iklim Organisasi:

Iklim organisasi berarti sistem kerja dalam organisasi. Ini termasuk kebebasan individu, penerimaan penghargaan, pentingnya karyawan, dll. Setiap orang suka bekerja dalam iklim organisasi yang lebih baik. Manajer dapat memotivasi karyawan dengan menyediakan lingkungan organisasi yang lebih baik.

(3) Peluang Peningkatan Karir:

Setiap karyawan organisasi ingin memajukan hidupnya. Promosi adalah contoh penting dari kemajuan. Fasilitas pelatihan dan pengembangan harus disediakan untuk promosi karyawan. Oleh karena itu, para manajer dapat membuka jalan mereka untuk promosi dengan menyediakan fasilitas tersebut. Ketika jalan untuk promosi tersedia, karyawan pasti akan termotivasi.

(4) Pengayaan Pekerjaan:

Pengayaan pekerjaan berarti meningkatkan pentingnya pekerjaan. Pekerjaan seperti itu harus memiliki (i) otoritas, tanggung jawab, dan cakupan tantangan yang luas, (ii) harus ada kebutuhan akan pengetahuan dan pengalaman yang lebih tinggi, (iii) peluang untuk pengembangan pribadi harus tersedia, dan (iv) ada harus kebebasan mutlak untuk mengambil keputusan.

Para karyawan merasa bangga mendapatkan pekerjaan seperti itu. Dengan demikian, pengayaan pekerjaan meningkatkan minat orang terhadap pekerjaan mereka dan mereka mulai termotivasi secara otomatis.

(5) Program Penghargaan Karyawan:

Setiap karyawan ingin dianggap sebagai bagian penting dari organisasi. Artinya, dia harus memiliki identitasnya sendiri dan dia harus tampil berbeda. Beberapa contoh diberikan di bawah ini yang membantu dalam pengakuan karyawan:

(i) Mengucapkan selamat kepada karyawan atas prestasi kerja yang baik;

(ii) Menampilkan prestasi karyawan di papan informasi dan menerbitkannya di majalah berita organisasi;

(iii) Pemberian piagam prestasi pada fungsi seremonial organisasi untuk prestasi kerja yang lebih baik;

(iv) Memberikan kenang-kenangan; dan

(v) Menghormati karena memberikan saran yang berharga.

(6) Keamanan Pekerjaan:

Keamanan kerja adalah motivator non-moneter yang penting. Keamanan pekerjaan berarti perasaan permanen dan stabilitas. Misalnya, jika seorang karyawan memiliki rasa takut atau tidak aman dalam pikirannya, bahwa dia dapat diberhentikan dari pekerjaannya kapan saja, dia tidak akan pernah bekerja dengan sepenuh hati dan kekhawatiran ini terus mengganggunya.

Di sisi lain, jika dia merasa bahwa pekerjaannya aman dan permanen dan dia tidak dapat dengan mudah diberhentikan dari pekerjaannya, dia akan bekerja tanpa rasa khawatir dan dengan pikiran yang tenang. Akibatnya, efisiensinya meningkat. Inilah alasan mengapa orang lebih memilih pekerjaan tetap dengan gaji lebih sedikit daripada pekerjaan sementara dengan gaji lebih besar.

(7) Partisipasi Karyawan:

Karyawan didorong untuk memperhatikan partisipasi mereka dalam pekerjaan manajerial. Oleh karena itu, mereka menawarkan kerja sama penuh dalam mensukseskan kebijakan yang disiapkan dengan bantuan mereka.

(8) Pemberdayaan Karyawan:

Pemberdayaan karyawan berarti memberi karyawan lebih banyak kebebasan untuk mengambil keputusan. Ketika kekuatan pengambilan keputusan karyawan meningkat, mereka menganggap bahwa mereka melakukan beberapa pekerjaan penting dalam organisasi. Perasaan ini memotivasi mereka.