Apa yang Disediakan oleh Proses Perundingan Bersama?



Proses perundingan bersama menyediakan:

Proses perundingan bersama menyediakan platform untuk menetapkan seperangkat konsep dan sikap bersama bagi kedua belah pihak. Perundingan bersama adalah proses pembuatan aturan dan diarahkan pada tujuan.

Sumber Gambar : static4.businessinsider.com/image/50c89557ecad04173b000000/stockholders-too.jpg

Yoder mengidentifikasi dua fase utama dari proses perundingan bersama, fase negosiasi dan fase administrasi kontrak.

Fase negosiasi melibatkan tawar-menawar dan penetapan syarat-syarat kontrak, sedangkan administrasi kontrak berkaitan dengan penerapan dan interpretasi syarat-syarat ini.

Negosiasi adalah proses memajukan proposal, mendiskusikan dan mengkritiknya, menjelaskan dan mengeksplorasi makna dan efeknya, berusaha untuk mengamankan penerimaannya dan membuat proposal tandingan atau modifikasi untuk evaluasi serupa.

Negosiasi bisa positif atau negatif. Dalam negosiasi positif, manajemen cenderung memajukan proposalnya sendiri, sedangkan dalam prosedur negatif menunggu untuk melihat apa yang akan diusulkan oleh serikat.

Administrasi kontrak berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian yang ditandatangani. Pengurus serikat pekerja dan petugas hubungan industrial harus menginterpretasikan butir-butir tersebut kepada semua peserta dalam organisasi.

Perundingan bersama membentuk proses rasional di mana para pihak dibujuk untuk mengubah posisi awal mereka berdasarkan fakta dan argumen yang diberikan oleh kelompok lawan. Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dengan analisis menyeluruh dan permintaan argumen logis.

Menurut Dunlop dan Healy, proses perundingan bersama melibatkan tiga unsur-tuntutan tawar-menawar, tenggat waktu atau ancaman pemogokan atau lockout dan mengubah posisi untuk mencapai kesepakatan. Tuntutan kontrak yang dibuat oleh salah satu kelompok biasanya diprakarsai oleh beberapa individu termasuk anggota serikat pekerja dan kepala departemen.

Seringkali, masalah konflik diselesaikan melalui ancaman pemogokan atau penguncian pada menit terakhir. Mungkin karena kedua kelompok berjauhan pada awal negosiasi. Ancaman pemogokan atau lockout memaksa setiap kelompok untuk ­meninjau kembali tawaran penyelesaiannya. Tenggat waktu juga cenderung menghilangkan unsur gertakan yang digunakan dalam negosiasi.

Terakhir, kelompok yang memulai dari titik yang berbeda harus mengubah posisi mereka jika ingin mencapai kesepakatan. Perubahan posisi membentuk inti dari proses perundingan bersama. Akhirnya, perjanjian memorandum direduksi menjadi bahasa kontrak.

Related Posts