Rekening di Bank Asing | Perbankan Internasional



Pada artikel ini kita akan membahas tentang rekening yang dapat dibuka dan dioperasikan oleh orang India dengan bank asing.

Bank yang terlibat dalam transaksi perdagangan internasional harus menerima atau membayar dana mata uang asing. Pembayaran atau penerimaan dana dilakukan melalui rekening cabang atau bank lain di luar negeri. Misalnya, sebuah bank di Mumbai, India, harus membayar US$ 1 juta kepada pemasok di AS untuk mengimpor barang dari importir India. Bank India akan memiliki rekening di cabang New York, jika ada, atau bank koresponden AS dan akan mengatur pendanaan rekening tersebut secara memadai untuk melakukan pembayaran.

Setelah mendapat instruksi dari bank India, cabang New York atau bank koresponden akan mendebit rekening dan membayar uang ke pemasok AS. Demikian pula, untuk ekspor dari India ke Amerika Serikat, pembeli Amerika Serikat harus melakukan pembayaran dengan mengirimkan dana dalam bentuk US$ ke rekening bank India tersebut, yang akan membayar jumlah yang setara dalam rupee kepada eksportir India.

Rekening di cabang/bank asing diberi nama berikut:

(a) Akun NOSTRO:

NOSTRO adalah kata Latin dan berarti ‘milik kita’. Jadi, akun NOSTRO berarti ‘akun kami dengan Anda’. Ini adalah rekening yang dikelola oleh bank dengan cabangnya atau bank lain di pusat luar negeri dan rekening tersebut dikelola dalam mata uang asing. Sebuah bank India di Mumbai memelihara rekening dolar AS dengan cabangnya atau bank koresponden di New York dikatakan memiliki rekening NOSTRO dengan cabang/bank New York. Bank dengan operasi internasional harus memelihara beberapa rekening NOSTRO untuk mata uang yang berbeda di negara mata uang relatif di negara mata uang relatif.

(b) Akun VOSTRO:

Dalam bahasa Latin, ‘VOSTRO’ berarti ‘Hormat’. Sederhananya, akun VOSTRO berarti ‘akun Anda dengan kami’. Akun ini dipertahankan dalam rupee di pembukuan bank-bank India. Misalkan, Chase Manhattan Bank, New York memiliki rekening dalam rupee India di Bank of India, Mumbai. Akun ini akan menjadi akun VOSTRO untuk Bank of India, Mumbai. Namun, untuk Chase Manhattan Bank, New York, ini adalah akun NOSTRO.

(c) Akun LORO:

Dalam rekening NOSTRO dan VOSTRO yang disebutkan di atas, ada dua pihak, yaitu bank yang memelihara rekening mata uang asing dan bank yang memelihara rekening mata uang asing. Padahal, dalam akun LORO ada pihak ketiga yang terlibat. Misalnya, Midland Bank, London menginstruksikan Bank of India, Mumbai untuk mendebit rekening NOSTRO mereka dan mengkredit rekening Barclays Bank, London, yang juga mempertahankan rekening NOSTRO mereka, dengan Bank of India, Mumbai. Bagi Midland Bank, London, rekening Barclays Bank di Bank of India, Mumbai adalah rekening LORO, yaitu rekening pihak ketiga dari sudut Midland Bank, London.

(d) Akun Pencerminan:

Rekening Cermin adalah cerminan Rekening NOSTRO dalam pembukuan bank induk. Hal ini dipertahankan untuk tujuan rekonsiliasi dan dipertahankan dalam mata uang asing dan rupee.

(e) Posisi Pertukaran:

Nilai tukar mata uang asing selalu mengalami fluktuasi dan terkadang pasar sangat fluktuatif. Bank yang mengambil posisi, yaitu menciptakan aset dalam mata uang asing atau menciptakan kewajiban dalam mata uang asing terkena risiko nilai tukar. Oleh karena itu seorang bankir yang berhati-hati berusaha untuk meminimalkan risiko yang timbul dari pergerakan nilai tukar mata uang asing. Bank-bank umumnya berusaha untuk menjaga posisi beli dan jual mereka dalam mata uang asing seakurat mungkin (sama).

(f) Posisi Jenuh Beli:

Ketika jumlah mata uang asing yang dibeli oleh bank lebih dari jumlah yang dijual, bank tersebut dikatakan memiliki posisi ‘overbought’ atau long dalam mata uang tersebut.

(g) Posisi Oversold:

Ketika jumlah mata uang asing yang dijual oleh bank lebih banyak dari jumlah mata uang asing yang dibeli, bank tersebut dikatakan berada dalam posisi ‘oversold’ atau short dalam mata uang tersebut.

(h) Posisi Persegi:

Ketika jumlah mata uang asing yang dibeli oleh bank sama dengan jumlah mata uang yang sama yang dijual, dikatakan memiliki posisi kuadrat dalam mata uang tersebut. Jadi, jika ada perbedaan kecil antara jumlah mata uang asing yang dibeli dan dijual, bank tersebut dikatakan memiliki posisi ‘near square’.

Related Posts