Esai tentang Polusi Radioaktif: Sumber, Efek dan Pengendalian Polusi Radioaktif



Esai Polusi Radioaktif: Sumber, Efek dan Pengendalian Polusi Radioaktif!

Sumber Radiasi Lingkungan:

Sumber radiasi lingkungan baik alami maupun buatan manusia.

(i) Radiasi Alami (Latar Belakang):

Ini termasuk sinar kosmik yang mencapai permukaan bumi dari luar angkasa dan radiasi terestrial dari unsur radioaktif yang ada di kerak bumi.

Banyak unsur radioaktif seperti radium 224, uranium 235, uranium 238, thorium 232, radon 222, potasium 40 dan karbon 14 terjadi pada batuan, tanah dan air.

(ii) Radiasi Buatan Manusia:

Ini termasuk penambangan dan pemurnian produksi plutonium dan thorium dan ledakan senjata nuklir, pembangkit listrik tenaga nuklir, bahan bakar nuklir dan persiapan ­isotop radioaktif.

Produksi senjata nuklir melibatkan pengujian senjata nuklir. Tes ini menghasilkan unsur radioaktif dalam jumlah besar ke lingkungan dan membuat bahan lain juga radioaktif. Mereka termasuk strontium 90, cesium 137, yodium 131 dan beberapa lainnya.

Bahan radioaktif diubah menjadi gas dan partikel halus yang dibawa ke tempat yang jauh oleh angin. Ketika hujan turun, partikel radioaktif jatuh ke tanah, itu disebut kejatuhan nuklir. Dari tanah zat radioaktif diambil oleh tumbuhan, kemudian sampai ke manusia dan hewan melalui rantai makanan. Yodium 131 merusak sel darah putih, sumsum tulang, limpa, kelenjar getah bening, kanker kulit, kemandulan dan penglihatan mata yang rusak dan dapat menyebabkan tumor paru-paru. Strontium 90 terakumulasi dalam tulang dan dapat menyebabkan kanker tulang dan degenerasi jaringan pada sebagian besar hewan dan manusia.

Bahan radioaktif dicuci dari darat ke badan air di mana organisme air menyerapnya. Dari organisme ini bahan radioaktif dapat mencapai manusia melalui rantai makanan.

(a) Reaktor Atom dan Bahan Bakar Nuklir:

Pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir melepaskan sejumlah besar energi. Energi ini digunakan dalam turbin besar, yang menghasilkan listrik. Elemen bahan bakar dan pendingin berkontribusi terhadap polusi radiasi. Limbah dari reaktor atom juga mengandung bahan radioaktif. Masalah terbesar adalah pembuangan limbah radioaktif ini. Jika limbah ini tidak dibuang dengan benar, dapat membahayakan organisme hidup di mana pun limbah tersebut dibuang. Gas lembam dan halogen keluar sebagai uap dan menyebabkan polusi saat mengendap di darat atau mencapai air permukaan bersama hujan.

(b) Isotop Radio:

Banyak isotop radioaktif seperti 14 C. 125 I, 32 P dan senyawanya digunakan dalam penelitian ilmiah. Air limbah yang mengandung bahan radioaktif ini mencapai sumber air seperti sungai melalui selokan. Dari air mereka memasuki tubuh manusia melalui rantai makanan.

(c) Sinar-X dan Terapi Radiasi:

Manusia juga secara sukarela menerima radiasi dari sinar-X diagnostik dan terapi radiasi untuk kanker.

(d) Orang yang bekerja di pembangkit listrik, reaktor nuklir, pengolah bahan bakar atau yang tinggal di sekitar rentan terhadap paparan radiasi.

Efek Polusi Radioaktif:

Efek Berbahaya:

Efek radiasi pertama kali dicatat pada tahun 1909 ketika ditemukan bahwa penambang uranium menderita luka bakar kulit dan kanker akibat radiasi dari mineral radioaktif. Organisme yang berbeda menunjukkan kepekaan yang berbeda terhadap radiasi pengion. Misalnya, pengujian menunjukkan bahwa pohon pinus mati oleh radiasi di mana pohon ek terus tumbuh subur dengan nyaman.

Juga telah dilaporkan bahwa tanaman dataran tinggi telah mengembangkan poliploidi sebagai mekanisme perlindungan terhadap radiasi. Sebagian wilayah pesisir di India Selatan memiliki radiasi latar tingkat tinggi yang sebelumnya dianggap cukup berbahaya bagi manusia.

Sel-sel yang aktif tumbuh dan membelah cepat rusak. Kategori ini meliputi sel-sel kulit, lapisan usus, sumsum tulang, gonad dan embrio. Radiasi memiliki efek langsung atau jangka pendek dan tertunda atau jangka panjang.

(i) Efek Jangka Pendek (Langsung):

Mereka muncul dalam beberapa hari atau beberapa minggu setelah paparan. Efeknya termasuk rambut rontok, kuku, perdarahan subkutan, perubahan jumlah dan proporsi sel darah, perubahan metabolisme, dan proporsi sel darah, dll.

(ii) Efek Jarak Jauh (Tertunda):

Mereka muncul beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah paparan. Efeknya disebabkan oleh perkembangan perubahan genetik, mutasi, pemendekan masa hidup, pembentukan tumor, kanker, dll. Efek mutasi dapat bertahan dalam ras manusia.

Semua organisme dipengaruhi oleh polusi radiasi. Beberapa organisme secara istimewa mengakumulasi bahan radioaktif tertentu. Misalnya tiram mengakumulasi 65 Zn, ikan mengakumulasi 55 Fe, hewan laut mengakumulasi 90 Sr.

Pengendalian Polusi Radioaktif:

Langkah-langkah pencegahan berikut harus diikuti untuk mengendalikan polusi radioaktif.

(i) Kebocoran bahan radioaktif dari reaktor nuklir, industri dan laboratorium yang menggunakannya harus dihentikan sama sekali.

(ii) Pembuangan limbah radioaktif harus aman. Mereka harus diubah menjadi bentuk yang tidak berbahaya atau disimpan di tempat yang aman sehingga dapat membusuk dengan cara yang tidak berbahaya. Limbah radioaktif hanya dengan radiasi yang sangat rendah harus dibuang ke saluran pembuangan.

(iii) Langkah-langkah pencegahan harus diambil agar tingkat radiasi alami tidak naik di atas batas yang diizinkan.

(iv) Tindakan keselamatan harus diambil terhadap kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir.

Related Posts