Sistem Pertanian Mediterania di Wilayah Pesisir



Tipologi pertanian ini terbatas pada wilayah pesisir Laut Mediterania di Eropa, Asia Kecil, dan jalur pesisir Afrika Utara (Gbr.5.10). Di luar pantai Mediterania, sistem ini ditemukan di California (AS), Chili tengah, barat daya Provinsi Cape (Afrika Selatan), dan barat daya Australia Barat. Karakteristik utama iklim Mediterania adalah musim dingin sejuk dan basah, sedangkan musim panas panas dan kering.

Lanskap pertanian di wilayah Mediterania sebagian besar dipengaruhi oleh musim panas yang panjang dan kering, terjadinya hujan selama musim dingin dan perangkat irigasi buatan selama periode kekeringan di musim panas. Dari periode klasik tanah ditanami pohon ara, anggur, pohon sarat, biasanya elm, poplar dan abu (arbusta), dan kebun zaitun. Sereal berada di bawah tanaman pohon di tanah Mediterania, terutama di Italia, Sisilia, Maroko, dan Asia Kecil.

Di tanah yang sangat subur, tanaman merambat ditanam pada ­zaman kuno dengan kepadatan 3200 tanaman hingga jugerum (area yang dapat dibajak oleh seorang pria dan dua ekor lembu). Ladang-ladang kecil di bagian-bagian yang beririgasi dikhususkan untuk jagung, buah ara, dan zaitun. Dalam lanskap pertanian Mediterania, buah anggur dan jeruk masih menempati posisi yang signifikan.

Komunitas desa yang khas menanam gandum dan jelai di dataran, dan menggembalakan domba dan kambing di atas tunggul; ia menanam zaitun dan anggur di perbukitan yang lebih rendah dengan petak-petak sayuran beririgasi di sekitar desa. Di musim panas kawanan ternak akan dibawa ke padang rumput pegunungan yang lebih tinggi untuk kembali ke dataran saat hujan musim gugur tiba (Gbr. 5.10). Bentuk lapangan tidak beraturan yang biasanya poligon dan segi empat. Pembajakan sawah dilakukan dua arah. Jika ladang terlalu kecil, maka dibajak dalam bentuk persegi.

Di daerah datar Maroko di mana sereal adalah tanaman dominan, ditemukan ladang terbuka. Ladang tersebar, berkali-kali terpisah beberapa mil. Keanekaragaman tanah, hukum pewarisan dan tekanan ­populasi di tanah telah menciptakan fragmentasi yang kuat di banyak bagian tanah Mediterania. Tanaman sering diairi selama musim panas. Ukuran tanah yang kecil dan pola ladang kecil yang terfragmentasi dengan cermat adalah masalah utama dari sistem pertanian ini.

Related Posts