Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow



Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow!

Abraham Maslow dalam bukunya. Motivasi dan Kepribadian (1954) mengemukakan bahwa manusia memiliki hirarki lima kebutuhan, yang dimulai dengan kebutuhan dasar kesejahteraan fisiologis dan naik ke realisasi potensi seseorang. Kebutuhan tersebut adalah fisiologis, rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri, seperti terlihat pada Gambar 7.1.

Maslow melihat kebutuhan manusia dalam bentuk ­hierarki yang naik dari yang terendah ke yang tertinggi dan dia menyimpulkan bahwa ketika satu set kebutuhan terpenuhi, kebutuhan semacam ini tidak lagi menjadi motivator.

1. Kebutuhan fisiologis:

sebuah. Kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia bagi individu untuk bertahan hidup, seperti pangan, sandang, papan dan tidur.

  1. Kebutuhan ini memiliki kekuatan dan intensitas tertinggi. Intensitas kebutuhan tersebut terus berubah seiring berjalannya waktu.
  2. Namun, mereka harus berulang kali puas dalam waktu yang relatif singkat.

2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan:

Dengan kebutuhan fisik mereka yang relatif terpuaskan, kebutuhan keselamatan individu diutamakan dan mendominasi perilaku. Kebutuhan ini berada di urutan kedua dalam hierarki. Kebutuhan keselamatan terwujud dalam hal-hal seperti preferensi untuk keamanan kerja, prosedur pengaduan dan keselamatan kerja.

Kebutuhan keselamatan dan keamanan antara lain sebagai berikut:

sebuah. Keamanan pribadi

  1. Keamanan keuangan
  2. Kesehatan dan kesejahteraan
  3. Jaring pengaman terhadap kecelakaan/penyakit

3. Kebutuhan sosial:

Setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi, lapisan ketiga dari kebutuhan manusia adalah sosial dan melibatkan perasaan memiliki. Kebutuhan sosial menambah makna kehidupan kerja. Kebutuhan sosial terutama dipenuhi melalui piknik keluarga, berkumpul, kegiatan budaya dan olahraga. Mereka membentuk dasar untuk semangat tim dalam suatu organisasi.

Aspek hierarki Maslow ini melibatkan hubungan berbasis emosional, secara umum, seperti berikut ini:

sebuah. Persahabatan

  1. Keintiman
  2. Keluarga

4. Kebutuhan ego dan harga diri:

Semua manusia memiliki kebutuhan untuk dihormati, untuk memiliki harga diri dan harga diri. Esteem menyajikan keinginan manusia normal untuk diterima dan dihargai oleh orang lain. Kebanyakan orang memiliki kebutuhan akan harga diri dan harga diri yang stabil.

Pemenuhan kebutuhan ini memberikan perasaan percaya diri, pencapaian, harga diri, dan kegunaan, dan ketidakpuasan mereka menghasilkan perasaan seperti rendah diri dan tidak membantu. Kebutuhan ego dan harga diri dipenuhi oleh organisasi melalui kebijakan promosi, memberikan status dan penghargaan yang lebih baik.

5. Kebutuhan aktualisasi diri:

Tingkat kebutuhan ini berkaitan dengan apa potensi penuh seseorang dan ­menyadari potensi itu. Maslow menggambarkan keinginan ini sebagai keinginan untuk menjadi lebih dan lebih apa adanya, untuk menjadi segala sesuatu yang mampu dilakukan seseorang. Ini adalah definisi yang luas dari kebutuhan aktualisasi diri, tetapi ketika diterapkan pada individu, kebutuhan itu spesifik. Sangat sedikit orang yang memiliki kebutuhan seperti itu.

Seorang individu mungkin memiliki keinginan yang kuat untuk pekerjaan yang menantang dan untuk promosi yang lebih tinggi. Misalnya, Sunil Gavaskar terjun ke dunia modeling (Dinish Suiting). Organisasi dapat memberi karyawan tantangan dan kesempatan untuk mencapai potensi karir penuh mereka.

Berikut ini adalah ciri-ciri teori hirarki kebutuhan:

  1. Kebutuhan manusia sangat luas jangkauannya dan saling terkait.
  2. Kebutuhan diatur dalam hierarki dan kebutuhan tingkat yang lebih rendah harus dipenuhi setidaknya sebagian sebelum beralih ke kebutuhan tingkat yang lebih tinggi.
  3. Kebutuhan yang terpuaskan bukanlah motivator. Hanya kebutuhan yang tidak terpuaskan yang dapat memotivasi orang untuk bertindak.
  4. Setiap manusia ingin naik hirarki kebutuhan. Tak seorang pun ingin berhenti dengan kepuasan ­kebutuhan tingkat rendah.
  5. Kebutuhan saling bergantung dan saling terkait satu sama lain. Kebutuhan tingkat yang lebih tinggi muncul bahkan sebelum kebutuhan tingkat yang lebih rendah benar-benar terpenuhi.

Namun, teori Maslow memiliki keterbatasan sebagai berikut:

  1. Kebutuhan bersifat dinamis dan terus berubah sesuai keadaan. Hierarki kebutuhan bukanlah struktur yang kaku; seorang individu mungkin ingin memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi bahkan sebelum kebutuhan tingkat yang lebih rendah terpenuhi. Misalnya, beberapa budaya tampaknya menempatkan kebutuhan sosial di atas yang lain.
  2. Ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa orang termotivasi untuk memuaskan hanya satu tingkat kebutuhan pada satu waktu, kecuali dalam situasi di mana terdapat konflik antar kebutuhan.
  3. Model Maslow didasarkan pada penyederhanaan kebutuhan manusia.
  4. Terakhir, perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh kebutuhan. Faktor-faktor seperti ekspektasi pengalaman dan persepsi juga memiliki dampak yang besar pada perilaku.

Related Posts