Adaptasi Hutan Hujan Tropis Tumbuhan & Hewan-



Ekosistem hutan hujan ditentukan oleh vegetasi yang lebat, iklim hangat sepanjang tahun, dan curah hujan sekitar 50 hingga 260 inci per tahun. Menurut Blue Planet Biomes, penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari seluruh kehidupan di Bumi berada di hutan hujan yang terletak di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Karena banyaknya kehidupan, ada banyak adaptasi hewan dan tumbuhan yang unik di hutan hujan tropis.

Desain Pohon

Pohon menawarkan beragam contoh adaptasi tumbuhan di hutan hujan tropis. Pohon biasanya memiliki cabang yang tumbuh pada ketinggian tertentu. Pada ketinggian itu, dahan-dahan bergerak ke luar dan ke atas, memungkinkan dedaunan hutan hujan menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Namun, di hutan hujan, pohon telah berevolusi untuk tumbuh hingga ketinggian yang luar biasa. Ketinggian umum ini berarti bahwa sebagian besar pohon memiliki sedikit atau tidak ada cabang semakin dekat Anda ke lantai hutan. Sebagian besar dahan berada di atas pohon dengan hanya kulit kayu halus dan bunga yang muncul di badan pohon. Kulit kayunya juga sangat tebal, memungkinkan banyak pohon bertahan dari kerusakan yang disebabkan oleh hewan.

Contoh Adaptasi Tumbuhan

Untuk melindungi dari konsumsi serangga, sebagian besar pohon di hutan hujan menghasilkan bahan kimia beracun di bunganya untuk membunuh serangga. Namun, umat manusia mendapat manfaat dari bahan kimia beracun di bunga hutan hujan, biasanya dengan memanfaatkan racun dan membuat vaksin serta obat-obatan untuk penyakit langka. Ini dapat dianggap sebagai contoh bagaimana hewan dan tumbuhan berinteraksi di hutan hujan. Interaksi lain yang terlihat antara tumbuhan dan hewan di hutan hujan adalah melalui konsumsi air. Menurut National Geographic, pohon-pohon di hutan hujan sangat berdekatan sehingga terjadi peristiwa pengendapan yang disebut transpirasi. Ini menciptakan kabut tebal di sekitar pepohonan, yang memancarkan 200 galon air bersih per tahun ke tanah hutan hujan.

Adaptasi Makan Makanan

Untuk mengonsumsi bermacam-macam makanan di hutan hujan, banyak hewan mengembangkan cara makan yang unik. Misalnya, banyak burung di hutan hujan memiliki paruh yang kuat dan besar yang dapat menghancurkan cangkang kacang yang sangat tebal; contoh paling populer dari ini adalah toucan. Untuk hewan lain, serangga, seperti semut, adalah makanan utama, sehingga trenggiling mengembangkan lidah seperti belalai yang dapat menjangkau setiap sudut pemukiman serangga untuk memakan serangga tersebut. Serangga di hutan hujan biasanya lebih kuat daripada serangga lain di seluruh dunia. Banyak spesies semut, misalnya, dapat membawa benda lebih dari 50 kali beratnya sendiri. Ini membantu serangga membawa segala sesuatu mulai dari buah kecil hingga daun untuk dimakan.

Pertahanan Umum

Banyak hewan di hutan hujan melindungi diri melalui sejumlah pertahanan. Salah satu adaptasi pertahanan yang umum adalah kamuflase. Banyak spesies serangga dapat meniru lingkungannya sehingga mamalia atau burung tidak dapat membedakan antara serangga atau daun pohon atau batu. Perlindungan lainnya adalah racun. Seperti tumbuhan, yang dapat mengeluarkan racun melalui bunganya, banyak hewan yang memiliki kulit beracun. Kulit binatang ini diselimuti racun mematikan yang dapat membunuh binatang hanya melalui sentuhan. Sebagai cara untuk menghindari konfrontasi, banyak hewan beracun memiliki kulit berwarna cerah sebagai cara untuk memperingatkan hewan lain.

jopstock/Momen/GettyImages

Related Posts