Apa Agen Pelapukan? –



Saat batuan, formasi tanah, dan mineral mulai terurai dan larut, ini disebut pelapukan. Setelah runtuh, proses erosi mengangkut serpihan-serpihan ini oleh angin atau hujan. Agen yang bertanggung jawab atas pelapukan meliputi es, garam, air, angin, tumbuhan, dan hewan. Garam jalan dan asam merupakan salah satu bentuk pelapukan kimiawi, karena zat ini juga berkontribusi pada pengikisan batuan dan mineral.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Pegunungan Appalachian menawarkan contoh pelapukan yang sangat baik. Angin, hujan, dan erosi menurunkan pegunungan yang menjulang tinggi ini dari ketinggian 30.000 kaki menjadi lebih dari 6.600 kaki. Gunung-gunung ini dulunya lebih tinggi dari Gunung Everest, gunung tertinggi di Bumi di Himalaya.

Pelapukan Fisik

Erosi adalah bentuk pelapukan mekanis atau fisik yang terjadi ketika pergerakan kekuatan seperti air hujan atau air banjir mengikis permukaan batuan dan membawa bagian yang aus ke area lain. Erosi juga terjadi dengan kekuatan seperti angin, gerakan gletser, atau aksi pasang surut atau gelombang di sepanjang garis pantai.

Bekukan dan Cairkan

Pembekuan dan pencairan menghadirkan bentuk lain dari pelapukan mekanis. Anda dapat mengamati ini di daerah dingin yang mengalami penurunan suhu di bawah titik beku pada malam hari, dan kemudian menjadi hangat pada siang hari. Saat air membeku di jalan setelah hujan, menjadi es hitam, ia memperluas permukaan yang terpengaruh. Saat jalan mencair dan membeku berulang kali selama musim dingin, proses perluasan menciptakan ketidakstabilan, mengakibatkan lubang.

Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia, seperti oksidasi atau hidrolisis, terjadi ketika panas dan uap air bereaksi dengan bahan kimia di dalam batuan untuk mengubah sifat-sifatnya. Oksidasi terjadi ketika oksigen menciptakan reaksi kimia, seperti karat pada besi, yang membuat batuan menjadi lebih lunak seiring waktu. Hidrolisis terjadi ketika air bereaksi dengan senyawa dalam batuan untuk menciptakan senyawa lain. Anda dapat mengidentifikasi pelapukan kimiawi karena batuan berubah warna, seperti jingga, merah, atau kuning.

Pelapukan Biologis

Pelapukan biologis mencakup efek tanaman dan hewan pada batuan dan mineral. Misalnya, seekor hewan secara tidak sengaja menendang batu ke bawah bukit yang membuatnya pecah saat mendarat. Atau ketika sedikit lumut atau lichen menempel pada inang barunya, batu yang teduh dan mulai menggerogoti material batuan, perlahan-lahan memecahnya menjadi potongan-potongan kecil. Tumbuhan atau pohon yang berakar pada celah batu dapat menyebabkan pecahnya batuan saat tumbuhan tumbuh dan berkembang.

Ð®Ð»Ð¸Ñ ÐœÐ¾Ð¸Ñ ÐµÐµÐ½ÐºÐ¾/iStock/GettyImages

Related Posts