Apa Benua di Tundra?-



Tundra berasal dari kata Finlandia “tunturia”, yang diterjemahkan sebagai “tanah tandus”. Area yang dianggap tundra menutupi sekitar 20% permukaan bumi, sebagian besar mengelilingi Kutub Utara. Tanah membeku dari 10 inci hingga 3 kaki di bawah tanah, yang berarti sangat sedikit vegetasi yang dapat bertahan. Faktanya, satu-satunya tanaman yang dapat bertahan hidup adalah tanaman yang tumbuh rendah seperti lumut, heath, dan lichen. Di musim dingin, tundra dingin dan gelap, dan di musim panas, saat salju mencair, tundra berubah menjadi lanskap baru dengan rawa dan rawa.

Tundra Arktik

Hampir semua tundra terletak di belahan bumi utara. Tiga benua memiliki daratan yang secara bersama-sama sering disebut sebagai tundra Arktik: Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Namun, dua wilayah tundra terakhir ini sering disebut sebagai tundra Skandinavia dan Rusia. Tundra Amerika Utara terdiri dari daratan di Alaska, Kanada, dan Greenland; tundra Skandinavia di Norwegia dan Swedia; dan tundra Rusia di Rusia.

Tundra Antartika

Beberapa daratan yang menyerupai tundra memang ada di Antartika, namun karena jauh lebih dingin dari Arktik, daratannya selalu tertutup salju dan es. Oleh karena itu, tanah ini terkadang tidak dianggap sebagai tundra sejati, yang mampu mendukung vegetasi yang terbatas.

Tundra Alpen

Tundra yang terletak di daerah pegunungan sering disebut sebagai alpine tundra. Alpine tundra memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan tundra Arktik, seperti jenis vegetasi (rerumputan, lumut dan pohon kecil), tetapi tanahnya membedakannya dari tundra Arktik. Di tundra alpine, tanah biasanya terkuras dari es dan permafrost.

Iklim Tundra dan Efek Pemanasan Global

Tundra Arktik juga merupakan tempat dengan angin kencang. Angin dapat bertiup antara 30 dan 60 mil per jam. Dari tundra Amerika Utara, Skandinavia, dan Rusia, tundra Skandinavia adalah yang terhangat, dengan suhu musim dingin rata-rata 18 derajat Fahrenheit. Tundra dalam banyak hal merupakan gurun yang dingin, karena curah hujan (biasanya dalam bentuk salju) hanya berukuran sekitar 6 hingga 10 inci setahun. Banyak ilmuwan telah mengamati tren pemanasan yang berbahaya dalam beberapa tahun terakhir yang disebabkan oleh peningkatan kadar karbon dioksida. Biasanya tundra bertindak sebagai semacam “wastafel” pelindung di mana tanaman yang tumbuh selama musim panas memerangkap karbon dioksida ketika mereka kemudian membeku di permafrost selama bulan-bulan musim dingin. Tetapi karena pemanasan global, lebih sedikit tumbuhan yang membeku, sehingga karbon dioksida dilepaskan kembali ke atmosfer.

kahj19/iStock/GettyImages

Related Posts