Apa Warna Kutu Pasir?-



Nama kutu pasir sebenarnya mengacu pada seluruh genus organisme. Genus Emerita mencakup sejenis hewan dalam ordo Decapoda yang mencakup berbagai krustasea dengan 10 kaki (yang masuk akal karena “Decapoda” secara harfiah diterjemahkan menjadi “10 kaki”).

Dalam genus ini terdapat 10 spesies kutu pasir yang berbeda dan berbeda. Masing-masing tungau pasir ini memiliki penampilan, pewarnaan, habitat, dan perilaku yang sedikit berbeda.

Apa Itu Kutu Pasir?

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, istilah kutu pasir sebenarnya merupakan istilah umum. Organisme ini juga disebut tungau pasir, serangga pasir, kepiting mol, kutu pasir, dan kepiting pasir. Terlepas dari beberapa nama itu, mereka sebenarnya bukan arakhnida atau serangga dan istilah “kepiting pasir” sebenarnya paling mendekati kebenaran. Mereka kadang-kadang diketahui menggigit manusia, yang kemungkinan dari mana istilah “kutu pasir” muncul.

Genus Emerita berada di bawah ordo Decapoda dan famili Hippidae. Ini berarti mereka terkait erat dengan krustasea serupa lainnya seperti kepiting, lobster, udang karang, dan udang. Genera lain, termasuk genus Hippa, juga dianggap sebagai kutu pasir.

Informasi Umum Kutu Pasir

Spesies Emerita dikenal suka menggali di bawah pasir. Mereka diketahui mengubur ujung ekornya terlebih dahulu, yang membuat mereka unik dibandingkan krustasea penggali lainnya seperti beberapa spesies udang. Makhluk kecil mirip kepiting ini dapat menggali di bawah pasir dalam waktu 1,5 detik atau kurang. Mereka membuat diri mereka betah di pasir pantai dekat lingkungan laut.

Ada 10 spesies kutu pasir yang berbeda yang dapat berkisar dari ukuran mikroskopis hingga panjang sekitar 1,5 inci. Spesies ditemukan di sepanjang pantai Amerika Serikat, di sepanjang pantai barat Afrika. Mereka semua memiliki tubuh berbentuk seperti tong yang terlihat mirip dengan “pill bug”. Kerangka luar mereka keras dan tangguh dan memungkinkan mereka meringkuk menjadi bola (juga mirip dengan serangga pil) sehingga mereka dapat berguling masuk dan keluar dengan air pasang.

Mereka menggunakan antena seperti bulu untuk menyaring pakan. Banyak nelayan menggunakan makhluk ini sebagai umpan untuk bertengger dan jenis ikan komersial lainnya. Mereka juga terkadang dimakan oleh orang-orang, meskipun hal ini tidak umum di Amerika Serikat.

Warna Kutu Pasir

Seperti banyak jenis hewan lainnya, tungau pasir remaja dan dewasa memiliki warna yang sedikit berbeda. Kutu pasir remaja biasanya sedikit lebih gelap daripada kutu dewasa dengan warna mulai dari coklat tua hingga hitam dengan beberapa tampak lebih cokelat muda. Kutu pasir dewasa cenderung berwarna lebih terang dengan spesies yang paling gelap terlihat lebih gelap, sementara yang lain berwarna putih, krem, dan bahkan tembus cahaya.

Pewarnaan ini memungkinkan kutu pasir untuk dengan mudah menyatu dengan habitat berpasirnya, yang membantu mereka tetap berkamuflase dan menghindari predasi. Para ilmuwan memperhatikan bahwa warna cenderung sangat cocok dengan pasir pantai tempat mereka tinggal. Hal ini terutama terjadi pada spesies yang tampak tembus pandang karena pada dasarnya Anda hanya melihat melalui tubuh mereka ke pasir di bawah.

Kasus yang Menarik

Ada juga bukti bahwa spesies kutu pasir tertentu mungkin dapat mengubah warnanya berdasarkan tempat mereka berada. Para ilmuwan yang mempelajari Hippa testudinaria yang berkerabat dekat , yang juga disebut sebagai kutu pasir, menemukan bahwa spesies yang sama persis berubah warna secara dramatis berbeda berdasarkan pasir tempat ia hidup. Mereka bahkan bisa mencocokkan berbagai pola pasir/batuan yang ada di pantai-pantai tersebut.

Fenomena itu tidak biasa. Banyak organisme berevolusi untuk memiliki kamuflase agar sesuai dengan lingkungannya. Sebagian besar adaptasi kamuflase bersifat genetik.

Para ilmuwan percaya bahwa kasus ini sedikit berbeda. Setiap warna yang berbeda dari spesies Hippa testudinaria dianggap identik secara genetik dan hanya mengembangkan mekanisme yang memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pewarnaan mereka berdasarkan tempat mereka terdampar.

Deamorim/iStock/GettyImages

Related Posts