Bagaimana Lumba-lumba Mendengar?-



Ada sekitar 49 spesies lumba-lumba yang dikenal saat ini. Dalam 49 spesies ini, mereka dipecah menjadi keluarga yang berbeda: lumba-lumba samudra (38 spesies), keluarga lumba-lumba (7 spesies) dan empat spesies lumba-lumba sungai yang berbeda.

Satu hal yang dimiliki oleh semua lumba-lumba ini adalah indera pendengaran mereka. Suara dan pendengaran lumba-lumba, juga dikenal sebagai SONAR dan ekolokasi, memberi lumba-lumba teknik komunikasi canggih yang serupa dengan cara manusia berkomunikasi satu sama lain. Rentang pendengaran lumba-lumba juga lebih luas daripada banyak spesies, yang memungkinkan mereka mendengar frekuensi pasir suara tertentu yang tidak dapat didengar manusia.

Indra Pendengaran

Lumba-lumba menggunakan lubang telinga kecil di kedua sisi kepalanya untuk mendengarkan atau mendengar suara. Bukaan kecil inilah yang biasanya mereka gunakan untuk mendengar saat tidak berada di bawah air. Untuk mendengar suara di bawah air, mereka menggunakan tulang rahang bawah, yang mengalirkan suara ke telinga tengah.

Suara lumba-lumba digunakan untuk komunikasi antar lumba-lumba serta untuk menemukan objek dan organisme di bawah air. Bahkan ada bukti bahwa lumba-lumba “berbicara” satu sama lain menggunakan suara tertentu sebagai nama.

Ekolokasi

Lumba-lumba menggunakan ekolokasi di bawah air, seperti yang dilakukan paus. Ekolokasi memungkinkan lumba-lumba menemukan objek di bawah air dengan mengirimkan gelombang suara. Mereka menghasilkan pulsa suara bernada tinggi atau klik di dahi mereka yang mengirimkan sinyal suara ke dalam air. Gema yang dihasilkan oleh suara yang memantul dari benda membantu lumba-lumba dalam menemukan benda, bahkan menentukan seberapa jauh benda itu berada.

Lumba-lumba merasakan getaran suara yang kembali dengan merasakan denyut nadi di rahang mereka. Setiap objek atau hewan di bawah air mengirimkan gema yang berbeda, yang dapat dibedakan oleh lumba-lumba. Ekolokasi membantu lumba-lumba tidak hanya menentukan jarak suatu objek tetapi juga tekstur, bentuk, dan ukuran objek. Ini berfungsi karena air adalah pemancar suara yang sangat baik, yang dapat mengirimkan suara lima kali lebih cepat dibandingkan udara.

Lumba-lumba menggunakan ini untuk berkomunikasi satu sama lain, memahami lokasi pemangsa dan menemukan/menangkap makanan.

Hewan lain yang menggunakan ekolokasi meliputi:

  • Kelelawar
  • Paus
  • burung minyak
  • Swifties
  • Landak

Ada juga bukti bahwa manusia buta dapat diajari menggunakan ekolokasi.

SONAR

SONAR ( So und N avigation And R anging ) adalah metode yang digunakan lumba-lumba dan paus dalam melakukan navigasi di bawah air keruh. Seperti yang dijelaskan dalam ekolokasi, mereka menggunakan transmisi suara yang bergema kembali untuk menemukan sesuatu. Meski gelap di bawah air, mereka tetap bisa menemukan makanan dan menghindari tempat berbahaya. Lumba-lumba menghasilkan dua jenis suara, suara siulan bernada tinggi dan suara gemerincing atau klik. Peluit bertindak sebagai komunikator sedangkan mainan kerincingan atau klik bertindak sebagai SONAR.

Perbandingan Pendengaran

Untuk lebih memahami kualitas indra pendengaran lumba-lumba, dapat dibandingkan dengan pendengaran manusia, anjing, dan paus. Lumba-lumba memiliki indra pendengaran yang lebih tajam dan jangkauan yang lebih luas daripada manusia. Rentang pendengaran manusia adalah suara dari 20 Hz hingga 20 KHz sedangkan rentang pendengaran lumba-lumba adalah 20Hz hingga 150 KHz. Ini berarti lumba-lumba dapat mendengar tujuh kali lebih baik daripada manusia.

Saat membandingkan anjing dengan manusia, anjing juga bisa mendengar jauh lebih baik daripada manusia. Anjing dapat mendengar frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar manusia dan sekitar dua kali lebih baik. Namun, lumba-lumba memiliki jangkauan pendengaran yang jauh melebihi anjing (sekitar lima kali lebih baik dari anjing). Dari semua mamalia, lumba-lumba dapat mendengar dan menghasilkan beberapa suara dengan frekuensi tertinggi.

Jika dibandingkan dengan paus, suara lumba-lumba biasanya dikomunikasikan menggunakan frekuensi tinggi sedangkan paus sering menggunakan frekuensi rendah. Paus dapat berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh (beberapa ratus atau kilometer jauhnya) daripada lumba-lumba.

ozgary/Morguefile

Related Posts