Bagaimana Mengenal Jangkrik Dari Sifat Belalang



Jangkrik dan belalang sering bingung dan dengan alasan yang bagus. Kedua serangga tersebut merupakan anggota ordo yang disebut Orthoptera, yang terdiri dari serangga dengan empat sayap dan kaki belakang yang dikembangkan untuk melompat. Selain jangkrik dan belalang, ordo Orthoptera termasuk tonggeret dan belalang. Untuk memahami perbedaan antara belalang dan jangkrik, ada baiknya juga untuk memahami kesamaan apa yang mereka miliki.

Ciri-ciri Ordo Orthoptera

Ordo serangga Orthoptera adalah salah satu kelompok terbesar yang memakan tumbuhan. Nama ordo tersebut berasal dari kata Yunani untuk “lurus” dan “sayap”, mengacu pada struktur sayap depan. Selain memiliki kaki belakang yang beradaptasi untuk melompat, sebagian besar serangga ini memiliki tubuh silinder dan sayap belakang berbentuk kipas yang dilindungi oleh sayap depan yang panjang dan tebal. Banyak spesies dalam ordo ini mampu mengeluarkan suara, seperti suara jangkrik atau belalang yang sudah dikenal. Ciri penting tambahan dari ordo ini adalah alat mulut yang kuat yang diadaptasi untuk menggigit dan mengunyah. Mereka sering dianggap sebagai hama oleh petani dan menyebabkan kerugian ekonomi yang serius karena kebiasaan makan mereka. Mereka juga lengkap dengan ternak untuk makanan.

Lebih dari 24.000 spesies ordo Orthoptera telah diidentifikasi di seluruh dunia, termasuk sekitar 1.300 di Amerika Serikat. Mereka ditemukan dalam jumlah yang lebih besar di iklim tropis yang hangat, selama bulan-bulan musim panas. Hanya beberapa spesies yang ditemukan di daerah yang lebih dingin. Belalang dan jangkrik dapat ditemukan di hutan, padang rumput, dan padang rumput. Sementara belalang dan jangkrik cenderung berukuran lebih besar daripada kebanyakan serangga, anggota ordo Orthoptera bisa sekecil 1/4 inci panjangnya.

Serangga dalam ordo ini biasanya memiliki siklus hidup tiga tahap yang terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Telur biasanya diletakkan dan ditetaskan berkelompok di tanah atau tumbuh-tumbuhan, meskipun beberapa spesies mengerami telurnya di dalam tubuh betina. Saat menetas, nimfa adalah versi dewasa yang lebih kecil, tanpa sayap dan organ reproduksi. Umur serangga dewasa dalam ordo ini bervariasi tetapi rata-rata dari satu sampai dua bulan.

Belalang vs Jangkrik

Belalang lebih sering dibandingkan dengan belalang daripada jangkrik. Mereka adalah herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuhan, dan ditemukan di padang rumput dan padang rumput. Mereka lebih besar dari jangkrik, panjangnya mencapai 4 inci. Warna hijau cerah mereka membantu mereka berbaur dengan lingkungan mereka. Kebanyakan belalang memiliki sayap yang berfungsi dan dapat terbang dan melompat.

Jangkrik adalah pemulung omnivora yang memakan tanaman serta serangga dan larva yang lebih kecil. Beberapa spesies jangkrik memiliki kaki depan yang diadaptasi untuk menggali sementara yang lain tinggal di gua. Lebih kecil dari belalang, jangkrik jarang lebih dari 2 inci panjangnya. Mereka aktif di malam hari, yang berarti mereka aktif saat senja dan malam hari, dan biasanya berwarna coklat atau hijau pucat. Jangkrik memiliki antena yang lebih panjang daripada belalang. Banyak dari mereka tidak bersayap dan bergerak dengan melompat bukannya terbang.

Suara Jangkrik dan Belalang

Salah satu karakteristik jangkrik dan belalang yang paling terkenal adalah kemampuannya membuat dan mendeteksi suara. Belalang mengeluarkan suara berkicau dengan menggerakkan kaki belakangnya ke sayap. Mereka mendeteksi suara dengan mendengarkan melalui organ yang terletak di perut. Kicauan khas jangkrik dihasilkan dengan cara menggosok-gosokkan kedua sayapnya. Jangkrik mendeteksi suara melalui organ di kaki depannya. Suara kicau serangga ini disebut stridulasi. Ini adalah bagian penting dari proses pacaran dan kawin. Hanya jangkrik jantan yang berkicau. Baik belalang jantan maupun betina memiliki kemampuan untuk berkicau, meski kebanyakan hanya jantan yang melakukannya.

Faraonvideo/iStock/GettyImages

Related Posts