Benih Apa yang Terbaik untuk Proyek Sains?-



Menggunakan benih di kelas sains adalah cara yang mudah dan menarik untuk memperkenalkan siswa pada genetika, produksi pangan, hortikultura, dan keanekaragaman hayati. Menggunakan tanaman sebagai pengganti hewan tidak hanya manusiawi tetapi juga mengajarkan siswa untuk memahami proses pertumbuhan secara langsung. Tumbuhan mengajarkan tentang hubungan simbiosis antara tanah dan benih serta proses fotosintesis yang memungkinkan tumbuhan menghasilkan makanannya. Benih dipilih berdasarkan waktu perkecambahan, kemudahan tumbuh, kebutuhan panas/cahaya, ukuran benih dan ukuran tanaman dewasa, dan lamanya waktu tumbuh. Penggunaan juga dipertimbangkan, karena makanan dan tanaman berbunga lebih menarik bagi siswa, karena setelah percobaan mereka dapat membawa pulang tanaman untuk dinikmati.

Biji Kacang

Biji buncis biasanya digunakan untuk mengembangkan pelajaran tentang faktor-faktor perkecambahan. Biji buncis berukuran besar dan kecambahnya mudah dilihat serta tidak mudah pecah. Satu percobaan melibatkan faktor perkecambahan di mana berbagai kondisi seperti pra-perendaman dan penyediaan sumber panas untuk benih yang ditanam digunakan untuk menentukan metode mana yang meningkatkan waktu bertunas.

Mentimun atau Squash

Biji mentimun atau labu berukuran besar dan mudah berkecambah. Benih-benih ini bagus untuk memulai dalam wadah bening untuk mengamati bagaimana cahaya dan pupuk memengaruhi pertumbuhan akar dan kecambah. Tanaman ini juga baik untuk sekolah dengan petak atau akomodasi rumah kaca, karena tanaman dapat dipindahkan dan dipelajari untuk pematangan buah.

Bibit Bunga

Sweet peas, alysum, dan forget-me-not adalah benih yang mudah untuk dimulai di kelas. Pilih benih yang merupakan bunga liar regional seperti coneflower atau columbine. Gunakan benih ini untuk mengajarkan hortikultura dan perbanyakan, keanekaragaman hayati, flora regional, dan genetika.

Pasangan Benih

Ajarkan perbanyakan dan perpasangan tanaman dengan menumbuhkan tanaman yang saling menguntungkan. Jika sekolah memiliki petak atau rumah kaca, tumbuhkan tanaman jagung dan kacang asli untuk menunjukkan bagaimana penduduk asli Amerika memasangkan tanaman. Tumbuhkan kemangi dan tomat bersama untuk menunjukkan hubungan kuliner. Tumbuhkan legum pengikat nitrat, atau tanam marigold untuk sifat penolak serangganya. Tunjukkan bagaimana tanaman menghasilkan penghalang alami seperti batang “berbulu”, duri, getah atau bahan kimia untuk membantu mereka bertahan hidup.

Tumbuhan Karnivora atau Sensitif

Bawa tanaman dari paleolitik ke ruang kelas dengan penangkap lalat Venus atau spesies karnivora lainnya. Tumbuhan ini menarik bagi siswa dan mendemonstrasikan bagaimana tumbuhan, seperti makhluk hidup lainnya, beradaptasi dengan lingkungannya. Benih ini sulit tumbuh dan lambat untuk matang, tetapi tanaman dewasa dapat digabungkan dengan benih, dan bibit digunakan untuk kelas selanjutnya. Spesies tanaman mimosa yang sensitif adalah benih yang mudah untuk memulai dan tumbuh. Tanaman ini merespon sentuhan dan menutup daunnya saat disentuh.

Gambar Blue Jean/Photodisc/Getty Images

Related Posts