Efek Membuang Sampah di Lingkungan & Hewan-



Saat manusia mengonsumsi sumber daya alam, mereka juga menciptakan produk sampingan yang memasuki beragam ekosistem Bumi. Sampah plastik, polusi air, limpasan tanah, dan guci serta botol hanyalah sebagian kecil dari produk buatan manusia dan produk sampingan yang dapat membahayakan Bumi dan spesies yang hidup di dalamnya. Kerusakan dapat bersifat fisik — cincin enam bungkus yang mencekik kehidupan laut — atau bahan kimia — pupuk yang menyebabkan ganggang berkembang biak — tetapi dalam kedua kasus tersebut, kerusakan tersebut dapat menyebabkan kerusakan permanen pada flora dan fauna di suatu daerah.

Sampah plastik

Membuang produk plastik, termasuk karung belanjaan, dengan cepat memenuhi tempat pembuangan sampah dan seringkali menyumbat saluran air. Saat sampah plastik terbawa ke laut, hewan seperti penyu atau lumba-lumba dapat menelan plastik tersebut. Plastik menimbulkan masalah kesehatan bagi hewan termasuk menguras nutrisi mereka dan menyumbat perut dan usus mereka. Hewan tidak dapat mengurai plastik dalam sistem pencernaannya dan biasanya akan mati karena sumbatan tersebut. Potongan plastik juga dapat terjerat di sekitar tubuh atau kepala hewan dan menyebabkan cedera atau kematian.

Polusi air

Sampah dalam pasokan air bumi dari penggunaan konsumen dan komersial menciptakan lingkungan yang beracun. Airnya dicerna oleh rusa, ikan, dan berbagai hewan lainnya. Racun dapat menyebabkan pembekuan darah, kejang, atau masalah medis serius yang dapat membunuh hewan. Air beracun juga dapat membunuh kehidupan tanaman di sekitar tepi sungai dan dasar ekosistem kolam. Ketika manusia memakan hewan yang menelan persediaan air yang terganggu, mereka juga bisa menjadi sakit.

Limpasan Tanah

Limpasan dari sampah, air tercemar, bensin dan limbah konsumen dapat menyusup ke dalam tanah. Tanah menyerap racun yang diciptakan oleh serasah dan memengaruhi tumbuhan dan tanaman. Pertanian sering terganggu dan gagal berkembang. Hewan kemudian memakan tanaman atau cacing yang hidup di tanah dan mungkin menjadi sakit. Manusia yang memakan tanaman atau hewan yang memakan pertanian yang terinfeksi juga bisa menjadi sakit.

Stoples dan Botol

Guci dan botol yang dibuang biasanya tidak terurai secara alami dan menambah masalah sampah manusia yang menumpuk. Sampah tetap berada di tempat pembuangan sampah dan menyumbat selokan, jalan, sungai dan ladang. Kepiting, burung, dan hewan kecil dapat merangkak ke dalam botol untuk mencari makanan dan air dan terjebak dan perlahan mati karena kelaparan dan penyakit. World Wide Fund for Nature melaporkan sekitar 1,5 juta ton sampah plastik dari industri pembotolan air saja.

weiXx/iStock/GettyImages

Related Posts