Efek Polusi pada Tubuh-



Saat Anda memikirkan istilah polusi , hal pertama yang mungkin Anda pertimbangkan adalah dampak lingkungan. Anda mungkin membayangkan burung air yang basah kuyup dalam minyak setelah tumpahan minyak, atau bongkahan es yang mencair di daerah kutub dan membuat beruang kutub kurus terdampar dari mangsanya. Namun, polusi tidak hanya berdampak pada satwa liar dan ekosistem – polusi juga dapat berdampak buruk pada tubuh manusia.

Tiga Jenis Polusi Utama

Para peneliti memisahkan polutan menjadi tiga jenis utama: polutan udara, polutan air, dan polutan tanah atau tanah. Masing-masing jenis polusi ini memiliki banyak sumber yang berbeda. Misalnya, polusi udara dapat berasal dari emisi dari pabrik besar, tetapi juga dari knalpot mobil pribadi Anda. Polutan air dapat mencakup plastik dan sampah lainnya yang masuk ke laut, atau bahan kimia seperti pupuk dan pestisida.

Sementara polutan udara dan air dapat memiliki dampak yang luas, polutan tanah biasanya hanya berdampak pada area terdekat kecuali tersapu ke sumber air terdekat. Dalam hal ini, polutan tanah adalah sumber pencemaran air. Namun, itu tidak berarti mereka hanya dapat berdampak pada kesehatan manusia jika berakhir sebagai polutan air.

Pencemaran Tanah dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia

Berbagai jenis polutan dapat menginfeksi tanah di suatu wilayah. Pupuk, pestisida – bahkan bahan radioaktif atau produk sampingan dari produksi bahan kimia dapat mencemari tanah suatu daerah. Orang dapat bersentuhan dengan polutan tanah dengan berbagai cara.

Orang mungkin bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi. Misalnya, balita yang merangkak di tanah mungkin mengalami kontak langsung dengan pestisida yang baru saja dioleskan ke rumput. Orang juga dapat menghirup atau menelan kontaminan tanah saat angin menerbangkan partikel debu ke udara. Anda mungkin juga melacak kontaminan pada sepatu Anda.

Pencemaran tanah juga dapat berdampak pada kehidupan tanaman apa pun, seperti buah-buahan dan sayuran, yang tumbuh di daerah tersebut. Tumbuhan tersebut dapat menyerap beberapa kontaminan dan mengonsumsinya dapat membuat Anda terkena polutan. Jika tidak dibersihkan dengan benar, Anda juga dapat bersentuhan dengan tanah tercemar yang menempel pada sayuran.

Pencemaran Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia

Polusi udara berdampak pada kesehatan manusia dalam berbagai cara, dan terutama berdampak buruk pada saluran pernapasan dan populasi yang rentan. Anak-anak, mereka yang memiliki penyakit atau kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti asma, dan orang lanjut usia semuanya lebih rentan terhadap dampak polusi udara daripada orang dewasa yang sehat.

Polutan di udara, seperti partikel, ozon tingkat permukaan, dan senyawa organik yang mudah menguap, dapat menyebabkan berbagai penyakit dan efek samping. Beberapa kondisi kesehatan yang dapat disebabkan atau diperburuk oleh polusi udara antara lain:

  • Penyakit jantung
  • Infeksi pernafasan
  • Kanker paru-paru
  • Asma
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Bronkiolitis
  • Penyakit kulit
  • Sistem kekebalan tubuh melemah

Pencemaran Air dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia

Berbagai bentuk polutan air memiliki dampak yang berbeda pada kesehatan manusia. Pertanian, limbah, bahan radioaktif, minyak, fracking dan sampah merupakan sumber pencemar air. Dalam polusi sampah, plastik pecah menjadi partikel kecil yang dikenal sebagai mikroplastik . Mikroplastik ini terakumulasi di dalam perut ikan yang kita konsumsi dan dapat mengakibatkan peradangan dan gangguan metabolisme jika dimakan oleh manusia.

Polutan kimia dapat mencemari pasokan air dan bahkan air minum. Ketika pasokan air di suatu daerah tidak diuji atau dirawat dengan baik, menelan air yang tercemar dapat menyebabkan ruam, rambut rontok, kanker, penekanan sistem kekebalan, disfungsi reproduksi, dan perubahan kadar hormon. Pencemaran air terkenal terjadi di Flint, Michigan mulai tahun 2014, ketika kota mengubah pasokan air dan gagal menguji dan mengolah air dengan benar sebelum memberikannya kepada penduduknya.

Limbah dan air limbah merupakan sumber pencemaran air lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar dua miliar orang di seluruh dunia mengonsumsi sumber air yang terkontaminasi tinja. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit bakteri seperti polio, kolera, diare, hepatitis A dan disentri.

Gambar Stockbyte/Stockbyte/Getty

Related Posts