Penggunaan Manusia dari Alam Tundra



Tundra adalah lingkungan yang keras, kering dan dingin dengan angin kencang. Bioma tundra adalah bioma terdingin di dunia, di mana suhu musim panas jarang melebihi 50 derajat Fahrenheit. Tundra tertutup salju hampir sepanjang tahun. Negara-negara tempat bioma tundra berada meliputi Kanada, Rusia, Norwegia, dan Amerika Serikat (Alaska).

Tumbuhan dan Hewan Tundra

Tundra adalah dataran tanpa pohon dengan semak rendah dan tumbuhan kecil lainnya seperti lumut dan alang-alang . Lumut banyak terdapat dan merupakan sumber makanan penting bagi hewan tundra seperti karibu. Tumbuhan tundra cenderung rendah ke tanah untuk bertahan hidup dari angin kencang, dan juga cenderung memiliki sistem akar yang dangkal karena adanya permafrost (tanah beku dan bahan organik).

Hewan yang menghuni tundra termasuk mamalia besar seperti beruang kutub, rubah Arktik, serigala Arktik, karibu, rusa, dan beruang grizzly. Mamalia kecil seperti marmut, tupai tanah Arktik, cerpelai, dan lemming juga tumbuh subur. Banyak spesies burung hidup di bioma tundra termasuk spesies yang bermigrasi dan penghuni sepanjang tahun. Contoh burung tundra termasuk angsa salju, burung hantu bersalju, ptarmigan, Dara Arktik, cerek emas, loon, bebek, dan berbagai burung penyanyi dan burung pantai.

Manusia dan Tundra

Manusia telah hidup di tundra yang dingin, keras, dan terpencil selama ribuan tahun. Kehadiran manusia di tundra dapat ditelusuri kembali setidaknya 20.000 tahun sejak migrasi manusia dari benua Asia ke benua Amerika Utara yang sebagian besar terjadi di habitat tundra. Selama berabad-abad hidup di tundra, aktivitas manusia telah meningkat secara dramatis dan lanskap tundra telah berubah secara drastis oleh pembangunan perumahan dan industri.

Di tundra, aktivitas manusia mencakup penggunaan perumahan, rekreasi, dan industri Banyak penduduk tetap wilayah tundra adalah penduduk asli, seperti suku Aleut dan Inuit di Alaska, dan bergantung pada perburuan dan pengumpulan untuk bertahan hidup. Peluang rekreasi seperti berburu dan melihat satwa liar tersedia bagi pengunjung tundra.

Kegiatan industri minyak, gas, dan pertambangan telah menjadi subyek kontroversi karena jenis aktivitas manusia di tundra ini menyebabkan kerusakan pada ekosistem tundra yang rapuh.

Sumber Tundra

Tundra Arktik, karena kepadatan populasinya yang rendah, satwa liar yang menakjubkan, dan pemandangan yang menakjubkan, merupakan tujuan yang sangat populer bagi pengunjung dari seluruh dunia. Orang-orang bepergian ke tundra untuk menikmati aktivitas seperti:

  • lintas alam
  • penangkapan ikan
  • memburu
  • berkemah
  • melihat satwa liar
  • fotografi

Hewan seperti beruang kutub, beruang grizzly, serigala Arktik dan karibu, serta segala jenis burung yang bermigrasi, menjadikan tundra Arktik tujuan yang menarik untuk kegiatan rekreasi di luar ruangan.

Tundra – Dampak Manusia

Dampak manusia baru-baru ini di tundra telah merusak dan mengganggu. Tanaman halus dan kecil yang tumbuh di tundra sangat mudah diganggu. Beberapa tanaman tundra tumbuh sangat lambat, dan karena musim tanam yang sudah singkat, tanaman ini sangat sulit pulih dari gangguan. Permafrost menyediakan struktur bagi banyak habitat tundra, dan sangat mudah rusak terutama selama periode pencairan musim panas.

Aktivitas industri adalah contoh dampak negatif manusia terhadap tundra. Truk yang melaju di lanskap tundra yang halus meninggalkan jejak ban yang dapat dilihat beberapa dekade kemudian. Tumbuhan dan lumut sulit kembali ke daerah yang sangat diperdagangkan karena mereka pulih sangat lambat dari gangguan. Aktivitas industri meningkatkan risiko tumpahan bahan kimia beracun, serta meningkatkan pencairan permafrost.

Perubahan iklim global diperkirakan berdampak negatif pada tundra dan organisme yang hidup di sana. Mencairnya es kutub, pencairan permafrost, introduksi spesies invasif dan peningkatan patogen adalah contoh dampak perubahan iklim pada lingkungan tundra. Perubahan ini dapat mengurangi ketersediaan makanan dan habitat bagi spesies tanaman dan hewan tundra asli.

Manusia dapat membantu melindungi ekosistem tundra dengan berbagai cara. Mengurangi atau melarang jenis kegiatan industri tertentu akan mengurangi kerusakan pada tanaman asli, lumut, dan permafrost. Beralih ke sumber energi alternatif selain minyak atau gas alam akan membatasi kebutuhan penambangan di tundra. Memelihara tempat perlindungan, taman, dan kawasan lindung lainnya di dalam ekosistem tundra adalah cara lain untuk menjaga ekosistem yang rapuh dan unik ini.

Gambar Cavan/Cavan/GettyImages

Related Posts