Tentang Musim di Bioma Laut-



Bioma laut adalah bioma terbesar di dunia dan dicirikan oleh keberadaan air asin. Bioma laut mencakup lebih dari 70 persen permukaan Bumi dan terdiri dari 97 persen dari seluruh air di planet ini.

Bioma laut dapat ditemukan di semua samudra, laut, dan habitat pesisir dunia seperti muara. Karena dapat ditemukan di semua wilayah di dunia, bioma laut mengalami banyak variasi dalam hal komposisi spesies dan kondisi lingkungan yang ada di sana.

Musim di Bioma Laut

Musim adalah periode dalam setahun yang ditandai dengan cuaca dan pola cahaya yang berbeda. Biasanya, musim dipengaruhi oleh pergerakan Bumi mengelilingi matahari, dikombinasikan dengan kemiringan sumbu Bumi.

Musim di bioma laut bukanlah empat musim yang biasa kita alami di darat, dan organisme laut tidak mengalami musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Musim di bioma laut tidak jelas, tetapi kondisi iklim bioma laut dapat berubah sepanjang tahun dan bergantung pada lokasi.

Iklim Bioma Laut

Iklim mengacu pada kondisi cuaca yang berlaku di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama, seperti sepanjang tahun. Iklim bioma laut dapat dijelaskan secara umum tetapi banyak faktor yang berkontribusi terhadap variabilitas kondisi iklim bioma laut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca di bioma laut meliputi:

  • Kedalaman laut
  • Lokasi relatif terhadap tanah
  • Garis Lintang
  • Suhu
  • Salinitas

Suhu laut rata-rata sekitar 39 derajat Fahrenheit. Suhu laut umumnya menurun dengan bertambahnya kedalaman air, dan umumnya lebih hangat di dekat khatulistiwa daripada di kutub.

Suhu laut rata-rata berfluktuasi sepanjang tahun dan melintasi lautan tergantung pada berbagai faktor lingkungan. Suhu laut mempengaruhi jenis makhluk hidup yang bisa ada di bioma laut.

Presipitasi Bioma Laut

Bioma laut menyerap sebagian besar energi matahari dan merupakan reservoir panas terbesar di Bumi. Meliputi hampir tiga perempat permukaan bumi, bioma laut juga merupakan sumber utama penguapan dan presipitasi.

Sekitar 86 persen penguapan global dan 78 persen presipitasi global terjadi sebagai presipitasi bioma laut . Bioma laut menampung lebih dari 23 kali lebih banyak air daripada yang disimpan di daratan, dan 1 juta kali lebih banyak air daripada yang disimpan di atmosfer bumi.

Pola curah hujan dan penguapan bioma laut sangat dipengaruhi oleh garis lintang. Perairan laut dekat khatulistiwa dan pertengahan garis lintang cenderung didominasi oleh penguapan karena suhu yang lebih tinggi dan adanya angin pasat. Perairan laut di garis lintang yang lebih tinggi cenderung mendapatkan lebih banyak air tawar karena presipitasi bioma laut.

Salinitas (rasa asin) air laut dipengaruhi oleh presipitasi dan penguapan bioma laut. Pola salinitas di lautan memberikan informasi tentang siklus air global seperti yang terjadi di dalam bioma laut. Ketika air laut menguap, garam tertinggal, menyebabkan salinitas meningkat secara lokal. Saat hujan turun di atas bioma laut, air tawar ditambahkan ke air asin dan salinitas menurun.

Cuaca Bioma Laut

Cuaca adalah deskripsi kondisi atmosfer pada waktu dan tempat tertentu, termasuk faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, curah hujan, dan tutupan awan. Cuaca bioma laut sangat bervariasi karena lautan menutupi sebagian besar Bumi. Beberapa faktor yang sama yang mempengaruhi cuaca di bioma laut adalah kedalaman air, salinitas, dan kedekatan dengan daratan.

Pola cuaca atmosfer kurang relevan di bioma laut daripada di bioma darat karena mayoritas organisme di bioma laut hidup di bawah air. Ekosistem pesisir dangkal mungkin lebih terpengaruh oleh badai dan peristiwa cuaca lainnya daripada ekosistem laut dalam.

Misalnya, peristiwa hujan besar akan menyebabkan limpasan air tawar yang berlebihan dari sungai mengalir ke laut, mengubah salinitas air laut di daerah pesisir.

Manusia dan Bioma Laut

Banyak orang bergantung pada lautan dunia untuk penghidupan mereka. Sementara faktor atmosfer dapat sangat mempengaruhi kondisi di dalam bioma laut, demikian juga aktivitas manusia. Sekitar 80 persen dari semua pencemaran laut bersumber dari aktivitas berbasis darat.

Contoh aktivitas manusia yang berdampak negatif terhadap bioma laut meliputi:

  • Perubahan iklim global
  • Penangkapan ikan berlebihan
  • Limpasan pertanian
  • Pembuangan industri
  • Tumpahan minyak
  • Spesies invasif
  • Polusi udara

Ada beberapa kemungkinan solusi jangka panjang untuk melindungi lautan dunia dari aktivitas manusia yang merusak. Untuk melindungi keanekaragaman hayati laut, perlu ditetapkan kawasan lindung seperti taman nasional dan cagar alam.

Mengurangi praktik penangkapan ikan yang merusak dan membunuh ikan secara tidak sengaja (seperti lumba-lumba yang tertangkap jaring tuna) juga akan membantu melindungi keanekaragaman hayati laut dan mengisi kembali tempat penangkapan ikan. Meminimalkan penggunaan teknologi sonar militer akan melindungi paus dan mamalia laut lainnya juga.

Comstock/Comstock/Getty Images

Related Posts