Sebutkan raja raja kerajaan banten



Pada tahun 1808 Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1808-1810, memerintahkan pembangunan Jalan Raya Pos untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindahkan ibu kotanya ke Anyer dan menyediakan tenaga kerja untuk membangun pelabuhan yang direncanakan akan dibangun di Ujung Kulon.

Sultan menolak perintah Daendels, sebagai jawabannya Daendels memerintahkan penyerangan atas Banten dan penghancuran Istana Surosowan. Sultan beserta keluarganya disekap di Puri Intan (Istana Surosowan) dan kemudian dipenjarakan di Benteng Speelwijk. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin kemudian diasingkan dan dibuang ke Batavia. Pada 22 November 1808, Daendels mengumumkan dari markasnya di Serang bahwa wilayah Kesultanan Banten telah diserap ke dalam wilayah Hindia Belanda.

Kesultanan Banten resmi dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu, Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin dilucuti dan dipaksa turun tahta oleh Thomas Stamford Raffles. Peristiwa ini merupakan pukulan pamungkas yang mengakhiri riwayat Kerajaan Banten.

Daftar Raja Kerajaan Banten:

  1. Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin 1552 – 1570
  2. Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan 1570 – 1585
  3. Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana 1585 – 1596
  4. Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu 1596 – 1647
  5. Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad 1647 – 1651
  6. Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah 1651-1682
  7. Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar 1683 – 1687
  8. Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya 1687 – 1690
  9. Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin 1690 – 1733
  10. Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin 1733 – 1747
  11. Ratu Syarifah Fatimah 1747 – 1750
  12. Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri 1753 – 1773
  13. Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin 1773 – 1799
  14. Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1799 – 1803
  15. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin 1803 – 1808
  16. Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1809 – 1813

Related Posts