7 Ciri-ciri protista mirip tumbuhan (alga) dan contohnya



Protista merupakan koleksi organisme yang beragam. Meskipun ada pengecualian, mereka terutama orgaisme mikroskopis dan uniseluler, atau terdiri dari satu sel. Sel-sel protista sangat terorganisir dengan inti dan mesin seluler khusus yang disebut organel. Pada suatu waktu, organisme sederhana seperti amuba dan ganggang bersel tunggal diklasifikasikan bersama dalam kategori taksonomi tunggal: kerajaan Protista.

Namun, munculnya informasi genetik yang lebih baik yang menyebabkan pemahaman yang lebih jelas dari hubungan evolusioner antara berbagai kelompok protista, dan sistem klasifikasi ini tidak dilanjutkan. Memahami protista dan sejarah evolusi mereka terus menjadi masalah dalam penemuan dan diskusi ilmiah.

Protista mirip tumbuhan dikenal dengan sebutan Alga. Alga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Uniseluler atau multiseluler
  • Tubuh berbentuk talus, tidak memiliki akar,batang,dan daun yang sejati
  • Memiliki plastida, terutama kloroplas untuk fotosintesis
  • Bersifat autotrof
  • Ada yang hidup sendiri (soliter) atau berkoloni
  • Reproduksi setsual dengan penyatuan dua gamet yang berbeda jenis sedangkan reproduksi asetsual dengan pembelahan biner, fragmentasi,dan pembentukan spora
  • Habitat di air tawar,air laut,atau menempel pada tempat yang basah dan lembab.

Berdasarkan pigmen dominan yang dimilikinya,alga dibedakan menjadi beberapa divisi,antara lain:

Euglenophyta

Euglenophyta sejatinya memiliki ciri yang menyerupai hewan maupun tumbuhan. Dianggap mirip hewan karena memiliki satu bulu cambuk yang keluar dari mulutnya. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis. Euglenophyta memiliki bintik mata berbentuk piringan yang dilapisi pigmen merah (fikobilin) yang berfungsi sebagai fotoreseptor.

Contoh Euglenophyta yang terkenal adalah Euglena. Euglena dapat dijumpai di air tawar,di sawah, atau di air yang tergenang. Euglena memperoleh makanan dengan fotosintesis dan dengan memakan zat-zat organik. Reproduksi dengan pembelahan biner.

Chlorophyta

Chlorophyta atau ganggang hijau merupakan ganggang uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil yang dominan sehingga berwarna hijau. Selain klorofila dan klorofil b, terdapat pula pigmen karotin dan xantofil. Jenis ganggang ini hampir 90 % hidup di air tawar dan 10 % hidup di laut sebagai plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain.

Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan menjadi:

Ganggang bersel satu tidak bergerak

  • Chhorela sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, digunakan untuk mempelajari fotosintesis.
  • Cholococcum sp.berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoos pora secara generatif dengan isogami.

Bersel satu bergerak

Chlamydomonas sp. berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel, kloroplasnya berbentuk                mangkok atau  pita   mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi.

Berbentuk koloni yang bergerak

Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun atas ribuan Volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma.

Berbentuk koloni yang tidak bergerak

Hydrodiction sp. koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.

Berbentuk benang

Spirogyra sp. kloroplasnya berbentuk spiral, hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan konjugasi.

Berbentuk Jembaran

Viva hidup di laut menempel pada batu, dapat dimakan.

Rhodophyta

Merupakan ganggang yang tubuhnya bersel banyak (multiseluler), memilki klorofil a dan b dengan pigmen dominan merah (fikoeritrin) dan karotin. Bentuk tubuh yang menyerupai tumbuhan tinggi dan hidup di laut banyak dimanfaatkan manusia untuk bahan makanan agar-agar. Cara reproduksi ganggang merah secara vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif dengan anisogami.

Jenis-jenis alga merah yang terkenal antara lain:

1.         Euchema spinosum

sebagai bahan pembuat agar-agar,banyak terdapat di perairan Indonesia.

2.         Gelidium sp. dan Gracilaria sp.

sebagai bahan pembuatan agar-agar, banyak terdapat di perairan negara yang agak dingin.

Phaephyta

Umumnya, ganggang     coklat    bersel   banyak (multiseluler), dengan   pigmen coklat   (fukosantin) yang dominan disamping memiliki klorofil a dan b. Bentuk tubuhnya yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian menyerupai akar, batang,dan daun membuat ganggang ini mudah dikenali. Banyak ditemukan di pantai atau perairan laut dangkal. Cara reproduksi ganggang coklat secara vegetatif dengan fragmentasi dan generatif melalui isogami atau oogami.

Jenis-jenis alga coklat,antara lain:

Laminaria

Memiliki batang,daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan asam alginat.

Macrocystis

Menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri.

Sargassum

Daun berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat gelembung udara.

Fucus

Bentuk daun berupa lembaran

Chrysophyta

Chrysophyta atau ganggang keemasan memiliki struktur bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler). Memiliki klorofil a dan b serta pigmen dominan keemasan (karotin) dan fukosantin. Chrysophyta dapat dijumpai hidup di air tawar.

Jenis-jenis ganggang keemasan, antara lain:

Bersel tunggal

  • Ochromonas, bentuknya seperti bola, memiliki flagel yang panjangnya tidak sama, reproduksinya dengan membelah diri.
  • Navicula, atau diatom atau ganggang kersik, bentuk tubuhnya

kotak atau elips,jika matifosilnya akan membentuk tanah diatom yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen atau penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya membelah diri.

  • Pinnularia, mirip dengan diatom.

Bersel banyak

  • Vaucheria, tubuhnya berbentuk benang,hidupnya di air tawar.

Pyrophyta

Pyrohophyta merupakan kelompok alga api yang umumnya dikenal dengan sebutan Dinoflagellata. Alga api memiliki ciri-ciri: uniseluler,dapat bergerak aktif, dan memiliki dinding sel berbentuk poligonal. Pada bagian luar sel terdapat alur dan celah yang mengandung satu flagel. Plastida mengandung klorofil dan pigmen coklat kekuningan. Alga api berkembang biak dengan membelah diri. Habitat di laut dan sebagian kecildi perairan tawar. Contoh alga api yaitu Peridinium, Gymnodinium, dan Cerastium.

Inti Alga:

Di sebagian besar alga yang selnya eukariotik, selnya adalah uni ­nukleat (Gbr. 6A). Namun alga dengan sel multinukleat juga ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak. Struktur nukleus dalam ganggang sama sekali tidak berbeda dengan struktur tumbuhan tingkat tinggi.

Lagi-lagi pada ganggang (Cyanophyta) dengan sel prokariotik ­yang tidak memiliki nukleus yang terikat membran, bahan kromatin nukleus terletak di tengah sel dan terdiri dari fibril DNA yang tidak terkait dengan protein dasar (histones) sehingga tidak terorganisir. kromosom ditemukan (Gbr. 6B).

Pembelahan inti alga mungkin diikuti atau tidak diikuti oleh pembentukan dinding. Kromosom ­kecil dan jumlah kromosom bervariasi dari 5 sampai 48.

Related Posts