Pertanian Perkebunan: Keuntungan dan Kerugian



Baca artikel ini untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan pertanian perkebunan.

Keuntungan Pertanian Perkebunan:

  1. Pengusaha menyuntikkan modal besar ke ekonomi yang hampir mati dan terbelakang yang mengubahnya menjadi ekonomi yang dinamis dan dinamis.
  2. Hasil perkebunan perkebunan sangat bergantung pada pasar internasional. Fluktuasi harga sekecil apa pun di pasar internasional dapat membahayakan sistem ­.
  3. Karena sepenuhnya berorientasi ekspor, volume bersih dan nilai ekspor nasional ­meningkat, menambah kas asing yang berharga ke kas nasional.
  4. Menyerap ribuan tenaga kerja, mengurangi masalah pengangguran yang terus meningkat ­.
  5. Pertanian perkebunan merupakan mekanisme yang kompleks; itu melibatkan penciptaan tidak hanya di ­pabrik industri tetapi juga pembangunan fasilitas sipil seperti jalan, proyek perumahan, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, proyek administrasi, dll. Akhirnya, tingkat urbanisasi dipercepat.

Kerugian dari Pertanian Perkebunan:

Pertanian perkebunan, meskipun memiliki beberapa kelebihan, bukanlah tanpa cacat. Terkadang, hal itu berdampak buruk pada ­perekonomian daerah seperti:

(a) Ini bukan kejadian spontan, melainkan telah dikembangkan oleh pihak luar. Jadi, minat penduduk setempat tidak bertahan dalam jangka panjang.

(b) Ia hanya menghasilkan satu produk—teh, kopi, dll.—yang dijual di pasar eksternal ­. Jadi, penduduk setempat menderita kekurangan pangan yang mungkin telah dibudidayakan.

(c) Pengeluaran uang dalam bentuk keuntungan pergi ke negeri asing yang sama sekali tidak meningkatkan ekonomi lokal.

(d) Dalam sebagian besar kasus, buruh murah dikumpulkan dari luar dan keahlian teknis ­dari negeri-negeri yang jauh. Sistem ini gagal memberikan kebaikan bagi skenario pengangguran lokal dan memperburuk ketegangan sosial. Anak-anak tanah bentrok dengan orang luar.

(e) Pekebun, untuk memperluas usahanya, berusaha merebut tanah petani dengan beberapa cara. Ini menciptakan semakin banyak orang yang tidak memiliki tanah dan tercerabut.

(f) Karena ketergantungan pada pasar internasional untuk penjualan produk, fluktuasi harga dan permintaan apa pun dapat mengakibatkan bencana di pertanian. Ekonomi lokal mungkin sangat menderita setelah pengurangan tenaga kerja; pengangguran dapat meningkat.

(g) Pertanian perkebunan tidak baik untuk ekologi. Eksploitasi berlebihan dan tidak adanya rotasi tanaman menguras kesuburan tanah dan meningkatkan erosi tanah.

(h) Karena sebagian besar pemilik perkebunan berada di luar negeri— ­khususnya pada tahap awal pembangunan—mereka memiliki minat yang sangat kecil terhadap pembangunan daerah.

Related Posts