3 Fase Luas Perubahan Sistem Kerja dalam Organisasi selama Abad ke-20



Pendekatan desain sistem kerja telah berkembang melalui tiga fase yang luas selama abad ke-20.

Periode dari tahun 1900 M hingga 1950 M didominasi oleh pendekatan ‘manajemen ilmiah’ terhadap rancangan kerja berdasarkan teknik pemecahan tugas dan menekankan pembagian yang jelas antara pekerjaan manual di satu sisi dan tanggung jawab manajemen di sisi lain.

Sumber Gambar : 2.bp.blogspot.com/o.jpg

Dari tahun 1950-1980 M, ‘gerakan Kualitas Kehidupan Kerja (QWL)’ berkembang dengan serangkaian pengayaan pekerjaan, “pemuatan vertikal”, “kerja kelompok otonom” dan teknik lain seperti penangkal manajemen ilmiah.

Sejak 1980 M, teknik “sistem kerja kinerja tinggi” yang menggunakan pendekatan berbasis tim untuk kerja dan desain organisasi dalam apa yang disebut ‘pabrik desain baru’ telah menjadi semakin populer. Metode ini memperluas konsep kelompok otonom. Struktur organisasi pada akhirnya ditentukan oleh cara tugas dan peran dirancang dan dialokasikan.

Sasaran yang mendasari gerakan QWL di tahun 60-an dan 70-an menyangkut biaya perputaran tenaga kerja dan ketidakhadiran serta biaya lain yang timbul dari kebosanan dan sikap apatis.

Tujuan dari work-design memperhatikan kebutuhan akan kualitas, fleksibilitas dan daya tanggap dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dalam iklim yang semakin kompetitif.

Motif manajemen lebih strategis daripada operasional, mementingkan persaingan dan kepuasan pelanggan daripada biaya tenaga kerja.

Istilah ‘kinerja tinggi’ digunakan untuk merujuk pada pengembangan yang sistematis dan terintegrasi dalam penerapan kelompok otonom yang bekerja dengan implikasi terkait di luar batas-batas teknik asli, menyerang domain pengawasan, dan struktur manajemen dan juga mempengaruhi sistem pelatihan dan pembayaran sebagai serta aspek lain dari desain organisasi.

Related Posts