- i) Meningkatnya laju perubahan, turbulensi lingkungan, dan kecepatan respons kompetitif serta percepatan permintaan pelanggan memerlukan kecepatan dan fleksibilitas respons yang tidak sesuai dengan model komando dan kontrol gaya lama dari fungsi organisasi.
Sumber Gambar: piu39style.com/wp-content/uploads/1000.jpg
- ii) Organisasi itu sendiri sedang berubah. Dampak perampingan, de-layering dan desentralisasi berarti bahwa metode lama mencapai koordinasi dan kontrol tidak sesuai lagi. Mencapai kinerja dalam keadaan baru ini mengharuskan staf mengambil dan menjalankan tanggung jawab yang jauh lebih besar.
iii) Organisasi memerlukan lebih banyak kerja lintas fungsi, lebih banyak kerjasama antar area, dan lebih banyak integrasi dalam proses mereka jika ingin memenuhi kebutuhan pelanggan. Kerjasama tersebut dapat dicapai melalui pemberdayaan.
- iv) Bakat manajerial yang unggul semakin dianggap langka dan mahal. Menggunakannya untuk pengawasan langsung terhadap staf yang efisien menambah kesulitan-kesulitan ini. Di sisi lain, pemberdayaan memungkinkan bakat manajerial untuk lebih fokus pada perubahan eksternal dan bukan pada pemecahan masalah internal.
- v) Pemberdayaan dapat mengungkapkan sumber bakat manajerial, yang sebelumnya tidak dikenal, dan menciptakan keadaan di mana bakat tersebut dapat berkembang.
- vi) Staf tidak lagi siap untuk menerima sistem komando dan kontrol yang lama. Ketersediaan pendidikan yang jauh lebih luas, penekanan yang lebih besar pada pengembangan seumur hidup dan akhir dari kepastian keamanan pekerjaan sebelumnya dan kemajuan yang stabil telah berkontribusi pada situasi di mana pekerjaan dihargai untuk pengembangan peluang yang mereka tawarkan, bukan untuk diri mereka sendiri.
Organisasi yang gagal memenuhi aspirasi ini tidak akan menghasilkan kinerja yang mereka butuhkan dan akan terus menerus kehilangan staf terbaik mereka.
