Bagaimana Polusi Radioaktif Mempengaruhi Kesehatan Manusia? (dengan statistik)



Bagaimana Polusi Radioaktif Mempengaruhi Kesehatan Manusia? – Dijawab!

Sejak penemuan bom atom, umat manusia menghadapi ancaman perang atom. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sejauh mana bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penetrasi radiasi energi tinggi terhadap organisme hidup.

Ketika partikel nuklir berenergi tinggi atau sinar gamma melewati materi apa pun, ia mengionisasi atom yang ditemuinya dalam perjalanan dengan mengetuk elektron darinya. Dalam molekul organik yang kompleks, ketika sebuah atom terionisasi, maka molekul tersebut dapat pecah, yang selanjutnya dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem biologis. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan kematian organisme.

Efek polutan radioaktif tergantung pada:

(a) Kekuatan radiasi yang pada gilirannya ditentukan oleh tingkat ionisasi yang dihasilkan saat melewati materi.

(b) Durasi waktu paparan radiasi telah terjadi.

(c) Tingkat difusi polutan radioaktif.

(d) Waktu paruh polutan radioaktif dan

(e) Kondisi lingkungan.

Kerusakan yang disebabkan pada tubuh manusia oleh radiasi penetrasi tersebut tergantung pada:

(a) Dosis

(b) Laju dosis dan

  1. Bagian tubuh yang terbuka.

Dalam dosis tinggi radiasi dapat menyebabkan kematian seketika sedangkan dalam dosis rendah dapat mengganggu fungsi organ tubuh. Tanpa cedera permanen, tangan dan kaki dapat mentolerir dosis radiasi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh manusia.

Ketika radiasi nuklir dan sinar-X melewati sel genetik, mereka mempengaruhi kromosom. Ketika sel-sel genetik terpengaruh maka konsekuensinya serius karena gen terpengaruh yaitu terjadi mutasi.

Mutasi ­umumnya diwariskan dari generasi ke generasi sehingga kerusakan diwarisi oleh keturunan dari generasi yang terkena. Tumor, kanker, dan perubahan perkembangan adalah efek jangka panjang lain dari polusi radiasi.

Beberapa sel lebih rentan terhadap cedera oleh radiasi misalnya:

(a) Sel yang tumbuh secara aktif

(b) Pembelahan sel secara aktif (Inilah sebabnya sel kanker dapat dihancurkan oleh radiasi karena mereka juga termasuk dalam kategori yang tumbuh aktif)

(c) Sel-sel sumsum tulang yang menghasilkan sel-sel darah

(d) Sel-sel kulit

(e) Sel-sel yang melapisi usus

(f) Sel reproduksi

(g) Janin atau Embrio.

Sel-sel lain yang relatif kurang rentan terhadap cedera oleh radiasi adalah:

(a) Otot;

(b) Tulang dan

(c) Jaringan saraf.

Ledakan atom Jepang (1945) mengakibatkan kematian yang tak terhitung banyaknya akibat ­pertumbuhan ganas, leukemia dan kanker. Banyak anak menjadi terbelakang mental dan berkembang menjadi cacat bawaan.

Polutan yang jatuh di ladang masuk ke ternak yang merumput ­di tanaman yang tumbuh di ladang ini. Anak-anak yang minum susu dari ternak tersebut menderita leukemia karena polutan radioaktif seperti strontium 90 disimpan di tulang dengan cara yang sama seperti kalsium dan menyebabkan kanker tulang.

Yodium 131 merusak sel darah putih, sumsum tulang, kelenjar getah bening dan limpa dan menyebabkan tumor, kanker kulit, kemandulan dan gangguan penglihatan. Polutan radioaktif mempengaruhi bahkan tumbuhan dan hewan. Beberapa hewan mengakumulasi nuklida tertentu, misalnya tiram menyimpan 55 Zn, akumu ikan ­akhir 65 Fe dan hewan laut secara selektif mengambil 90 Sr.

Tabel 5.16 menunjukkan paparan radiasi per kapita di Amerika Serikat

Tabel 5.16 : Paparan Radiasi Per Kapita di AS:

Sumber

Dosis (Milirem 1 tahun)

Latar Belakang Alam

130

Rontgen Diagnostik Medis

90

Kejatuhan Tes Senjata

5.1

Daya nuklir

0,01

Tabel 5.17 menunjukkan efek radiasi total tubuh:

Tabel 5.17: Pengaruh Radiasi Tubuh Total:

Dosis (Roentgen)

Kemungkinan Efek

0 hingga 50

Tidak ada efek yang jelas kecuali kemungkinan perubahan darah kecil.

150 sampai 250

Muntah dan mual selama sekitar 1 hari, diikuti oleh gejala ­penyakit radiasi lainnya pada sekitar 50 persen personel. Tidak ada kematian yang diharapkan.

200 sampai 400

Muntah dan mual selama sekitar 1 hari, diikuti oleh gejala ­penyakit radiasi lainnya pada sekitar 50 persen personel. Diperkirakan sekitar 10 persen kematian.

350 hingga 550

Muntah dan mual di hampir semua personel pada hari pertama, ­diikuti gejala penyakit radiasi lainnya. Diperkirakan sekitar 25 persen kematian.

550 hingga 750

Muntah dan mual di semua personel pada hari pertama, diikuti gejala penyakit radiasi lainnya. Sekitar 50 persen kematian, dalam satu bulan.

1000

Muntah dan mual di semua personil dalam waktu 1 sampai 2 jam. Mungkin ­tidak ada yang selamat.

5000

Hampir lumpuh seketika. Semua personel akan menjadi korban jiwa dalam waktu satu minggu.

Tabel 5.18 menggambarkan nilai setara dosis maksimum yang diizinkan (MPD):

Tabel 5.18: Nilai Ekuivalen Dosis Maksimum yang Diijinkan (MPD):

 

Maksimum 13-Minggu dosis (rems)

Dosis tahunan maksimum (rems)

Akumulasi dosis maksimum (rems)

Area tubuh yang dikontrol, gonad, lensa mata,, sumsum tulang merah,

3

5

5 (N—18)

Kulit (selain tangan dan lengan depan)

 

15

 

Tangan

25

75

 

Lengan bawah

10

30

 

Organ lain, jaringan dan sistem organ lainnya

5

15

 

Area non-kontrol batas dosis populasi paparan sesekali

 

0,05 0,17 rata-rata

 

Untuk menjaga agar risiko tetap minimal dan dalam batas wajar, dosis maksimum yang diizinkan telah diusulkan oleh International Commission on Radiological protection ­dan lembaga lainnya.

Tabel 5.19 menunjukkan dosis maksimum yang diperbolehkan di atas:

Tabel 5.19: Dosis Maksimum yang Diijinkan yang ditetapkan oleh International Commission on Radiological Protection, 1966:

Organ Jaringan

Staf Radiasi Dewasa (rems per tahun)

Anggota masyarakat (rems per tahun)

Gonade, sumsum tulang merah

5

0,5

Kulit, tulang

30

3.0

Tiroid

30

3.0

Ekstremitas

75

7.5

organ tunggal lainnya

15

1.5

Related Posts