Budidaya Tebu: Metode Budidaya dan Pengolahan Tebu



Budidaya Tebu: Cara Budidaya dan Pengolahan Tebu!

Metode asli menabur tebu adalah dengan membajak tanah sekitar tiga sampai lima kali, bajak berputar-putar di ladang dan membentuk bedengan halus sedalam sekitar 10 sampai 15 cm.

Selanjutnya lahan diratakan dan stek bibit tebu ditanam.

Tongkat baru biasanya ditanam dengan mengambil stek dari tanaman tua. Stek ini menjadi mapan dan setelah beberapa hari tunas bertunas membentuk batang baru. Enam hingga sepuluh batang tumbuh dari setiap tanaman, dan tebu membutuhkan waktu satu hingga dua tahun untuk matang.

Sedikit pekerjaan yang dilakukan di lapangan saat tebu tumbuh, kecuali pada tahap awal saat tanaman bebas dari gulma. Sebelum tanaman dipanen, ladang dapat dibakar untuk membakar dedaunan yang mati untuk menghilangkan hama dari ladang. Tanaman kemudian dipotong dengan tangan.

Tongkat dimuat ke truk atau traktor atau dengan alat transportasi cepat lainnya untuk membawanya dengan cepat ke pabrik untuk diproses sedini mungkin untuk menjaga kualitas gula yang tinggi. Tebu adalah tanaman tahunan dan tanaman yang sama dapat terus menghasilkan tebu selama bertahun-tahun.

Pabrik gula umumnya terletak di dekat daerah produksi. Karena pertama, gula akan memburuk jika tidak diproses dengan cepat dan kedua, gula hanya menyumbang antara 10 sampai 20 persen dari tebu besar dan dengan demikian akan sangat mahal untuk mengangkut tebu jarak jauh dalam bentuk aslinya.

Di penggilingan tebu dihaluskan, kemudian direbus dengan jeruk nipis hingga terbentuk gula yang mengkristal. Produk sampingan dari proses penghancuran juga memiliki kegunaan penting.

Molase digunakan untuk membuat rum dan alkohol industri, sedangkan ampas tebu, ampas tebu, dapat digunakan sebagai bahan bakar pabrik, sebagai pakan ternak serta sumber serat dalam industri kertas dan tekstil sintetis.

Related Posts