Keanekaragaman Tempat Kerja: Makna dan Tantangan Keanekaragaman Tempat Kerja



Keanekaragaman Tempat Kerja: Makna dan Tantangan Keanekaragaman Tempat Kerja!

Arti:

Keanekaragaman tempat kerja merupakan masalah khas yang dihadapi oleh organisasi modern karena penerimaan prinsip globalisasi. Banyak perusahaan asing datang ke India dan secara internal merekrut banyak ­karyawan. Manajemen puncak dipegang oleh orang luar. Hal ini mengakibatkan keragaman di antara tenaga kerja.

Menurut Thomas (1992), dimensi keragaman tempat kerja meliputi, namun tidak terbatas pada, usia, etnis, keturunan, jenis kelamin, kemampuan/kualitas fisik, ras, orientasi seksual, latar belakang pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, status perkawinan, pengalaman militer , keyakinan agama, status orang tua dan pengalaman kerja.

Tantangan Keanekaragaman Tempat Kerja:

Kesuksesan organisasi mana pun di masa depan bergantung pada kemampuan untuk mengelola beragam bakat yang dapat membawa ide, perspektif, dan pandangan inovatif ke dalam pekerjaan mereka. Tantangan dan masalah yang dihadapi karena keragaman di tempat kerja dapat diubah menjadi aset organisasi yang strategis jika organisasi mampu memanfaatkan wadah ­peleburan bakat yang beragam ini.

Dengan percampuran talenta dari beragam latar belakang budaya, jenis kelamin, usia dan gaya hidup, sebuah organisasi dapat merespon peluang bisnis dengan lebih cepat dan kreatif, terutama di arena global (Cox, 1993), yang tentunya menjadi salah satu tujuan organisasi yang penting untuk dicapai. tercapai. Lebih penting lagi, jika lingkungan organisasi tidak mendukung keragaman secara luas, ada risiko kehilangan bakat ke pesaing.

Hal ini terutama berlaku untuk perusahaan multinasional (MNC) yang beroperasi dalam skala global dan mempekerjakan orang-orang dari berbagai negara, latar belakang etika dan budaya. Dengan demikian, seorang manajer SDM harus berhati-hati dan dapat menggunakan pendekatan ‘Berpikir Global, Bertindak Lokal’ dalam banyak situasi.

Banyak manajer SDM lokal harus menjalani pelatihan manajemen sumber daya manusia berbasis budaya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memotivasi sekelompok profesional yang berkualifikasi tinggi, tetapi beragam secara budaya.

Selain itu, profesional SDM harus meyakinkan para profesional lokal bahwa talenta asing ini bukan ancaman bagi kemajuan karir mereka. Dalam banyak hal, efektivitas manajemen keragaman tempat kerja bergantung pada tindakan penyeimbangan yang terampil dari manajer SDM.

Untuk mengelola keragaman tempat kerja secara efektif. Cox (1993) menunjukkan bahwa seorang manajer SDM perlu berubah dari pandangan etnosentris (cara kita adalah cara terbaik) ke perspektif relatif budaya (mari kita mengambil yang terbaik dari berbagai cara). Pergeseran filosofi ini harus tertanam dalam kerangka kerja manajerial manajer SDM dalam perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi mereka.

Related Posts