Metode yang Digunakan untuk Pengukuran Kelembaban dan Tegangan Tanah



Metode Populer yang Digunakan untuk Pengukuran Kelembaban dan Tegangan Tanah adalah: 1. Metode Gravimetri 2. Pengukuran Resistensi 3. Hamburan Neutron 4. Tensiometer!

Kelembaban tanah dapat diukur secara langsung atau dengan mengamati potensi kelembaban tanah (ketegangan).

1. Metode Gravimetri:

Ini adalah pengukuran kadar air tanah dalam massa tanah tertentu. Sampel tanah lembab diambil dari kebun dan ditimbang.

Sampel dikeringkan pada suhu 100°C dalam oven selama 24 jam. Contoh tanah kering ditimbang kembali. Perbedaan berat mewakili kelembaban tanah dalam sampel. Itu dapat dinyatakan berdasarkan massa atau volume. Biasanya air yang dipasok ke kebun diukur dalam satuan acre inci atau cm. Ini adalah jumlah air yang dibutuhkan untuk mengairi satu hektar kebun hingga kedalaman empat inci atau sepuluh sentimeter.

2 . Pengukuran Resistensi :

Bahan berpori seperti gipsum, nilon atau fiberglass digunakan untuk mengukur hambatan listrik. Blok gipsum dengan elektroda ditempatkan di tanah yang lembab. Blok ini menyerap air dari tanah sebanding dengan kadar air tanah. Hambatan listrik dari balok-balok ini terkait dengan jumlah air yang diserap oleh balok-balok tersebut.

Kalibrasi dilakukan di laboratorium, setelah itu balok-balok tersebut ditempatkan di tanah kebun tempat balok menyerap air. Hambatan listrik dicatat ketika kesetimbangan telah tercapai. Hambatan listrik ini mengukur jumlah air yang diserap oleh blok berpori pada gilirannya kandungan air dari tanah kebun. Blok ini mengukur konten dalam kisaran -1 hingga -15 bar potensial.

3. Hamburan Neutron :

Metode ini didasarkan pada kemampuan atom hidrogen dalam air untuk memeriksa kecepatan neutron yang bergerak cepat dan menghamburkannya. Ada satu kelemahan dalam metode ini. Artinya, sebagian besar hidrogen dalam tanah terdapat dalam senyawa organik selain air.

Cara kerja Neutron Moisture Meter :

Tabung akses aluminium yang memiliki sumber neutron cepat dan tabung neutron lambat ditempatkan ke dalam tanah di zona akar tanaman.

Neutron yang dipancarkan oleh sumber dengan kecepatan tinggi bertabrakan dengan atom hidrogen dalam air tanah. Arah pergerakan neutron berubah dan sebagian energi hilang. Tabung detektor dan skala mengukur neutron yang diperlambat. Pembacaan pada skala ini berkaitan dengan kadar air tanah dari tanah kebun yang diberikan.

4 . Tensimeter:

Tensimeter menentukan tegangan/stres kelembaban di lapangan. Tensiometer memiliki cangkir keramik berpori di ujung tabung dan melaluinya air dapat berpindah ke tanah di sekitarnya. Di ujung lain tabung pengukur vakum dipasang di bagian atas. Tabung berisi air membaca nol pada pengukur vakum ketika cangkir ditempatkan di kedalaman tanah dengan kadar air rendah, air dari cangkir berpori ditarik menyebabkan penurunan tekanan air di dalam tabung hingga tercapai kesetimbangan.

Pengukur mengukur tekanan ini yang disebut ketegangan. Panjang tabung bervariasi dalam tensiometer yang berbeda. Umbi berpori harus mencapai kedalaman tanah di mana sebagian besar akar pohon buah berada dan menimba air. Tensiometer berhasil digunakan untuk mengairi kebun. Persyaratan kelembaban untuk tanaman buah yang berbeda telah dikerjakan dan petani dapat dengan mudah membaca tegangan kelembaban tanah kebunnya di lokasi dan kedalaman yang berbeda dengan bantuan tensiometer dan dapat menyesuaikan frekuensi irigasi yang sesuai.

Related Posts