Efek Pada Sel Karena Perubahan pH Cairan Tubuh – Aljabar



Perubahan pH cairan tubuh dapat memiliki efek mendalam pada sel. PH optimal dari berbagai cairan tubuh atau kompartemen bervariasi. Darah arteri memiliki pH 7,4, cairan intraseluler pH 7,0 dan darah vena dan cairan interstisial memiliki pH 7,35. Skala pH mengukur konsentrasi ion hidrogen dan karena pengukuran menggunakan skala log, perbedaan 1,0 berarti perbedaan 10 kali lipat dalam konsentrasi ion hidrogen. Ketika pH dalam cairan tubuh turun terlalu rendah, tubuh mulai mengalami asidosis dan ketika naik terlalu tinggi, kondisi ini disebut alkalosis. Asidosis atau alkalosis dapat disebabkan oleh penyakit atau pola makan.

Sel otak

Sedikit perubahan pH dalam cairan tulang belakang dan cairan serebral selama asidosis menyebabkan penurunan afinitas hemoglobin terhadap oksigen, mengurangi suplai oksigen kritis ke sel-sel otak. Asidosis akut menyebabkan kelesuan dan kebingungan mental. Selama alkalosis, atau peningkatan pH, pembuluh darah menyempit dan dengan demikian mengurangi suplai darah dan oksigen ke sel-sel otak. Alkalosis dapat menyebabkan kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Sel kekebalan

Ketika pH darah turun di bawah 7,35 selama asidosis, sel imun, seperti makrofag, melepaskan sitokin inflamasi, yang menyebabkan peradangan. Asidosis juga merusak respon limfosit untuk melawan patogen, mengakibatkan respon imun yang buruk.

Sel Tulang

Asidosis memiliki efek buruk pada tulang, menyebabkan peningkatan kehilangan kalsium. Ketika pH darah turun di bawah pH 7,35, sel-sel osteoklas menjadi aktif dan menyerap, atau menghancurkan, tulang. Dalam percobaan sel tulang, setetes pH kurang dari 0,1 menggandakan jumlah tulang yang diserap oleh osteoklas. Selama remodeling tulang normal, osteoklas menyerap tulang dan osteoblas membangun tulang. PH rendah, atau asidosis, menghambat aktivitas pembentukan tulang dari osteoblas, berkontribusi pada keropos tulang secara keseluruhan. Pada pH tinggi 7,4 atau lebih, aktivitas osteoklas ditekan.

Sel otot

Asidosis darah dapat menyebabkan hilangnya atau degradasi otot. Sel otot rangka dan jantung terpengaruh. PH rendah menekan kontraksi sel otot jantung. Sel otot polos juga dipengaruhi oleh asidosis. Misalnya, sel otot polos pembuluh darah berkontraksi dengan peningkatan pH ekstraselular dan berelaksasi dengan penurunan pH. Peningkatan pH ekstraseluler meningkatkan masuknya kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh darah, sedangkan penurunan pH menghambat masuknya kalsium ke dalam sel.

Gambar Thinkstock/Stockbyte/Getty

Related Posts

Dia