Adaptasi Hewan di Zona Neritik-



Zona neritik adalah bagian dari lingkungan laut yang memanjang ke pantai pada saat air pasang hingga ke tepi landas kontinen. Ciri-ciri zona neritik antara lain perairan dangkal dan banyak cahaya yang menembus dasar laut. Beragam hewan dan tumbuhan air hidup di zona neritik, menjadikannya sumber makanan yang kaya bagi hewan penghuni laut dan hewan yang hidup di pantai, terutama burung. Hewan yang hidup di zona neritik telah mengembangkan beberapa adaptasi yang mengesankan karena lokasi zona tersebut dan konsentrasi makanan yang tinggi, serta tekanan dari pemangsa dan pesaing.

Definisi Epipelagis dan Neritik

Lautan dipecah menjadi zona berdasarkan batas horizontal dan vertikal.

Ada empat zona horizontal:

  1. Zona intertidal
  2. Zona Neritik
  3. Zona samudera
  4. zona bentik

Definisi neritik adalah titik awal dan akhirnya. Zona neritik dimulai pada akhir zona intertidal dan meluas sampai tepat sebelum zona samudera. Itu terletak di atas landas kontinen dan memanjang dari tanda air surut di pantai ke daerah di mana kedalaman air mencapai ~ 200 meter.

Ada juga lapisan vertikal lautan yang dipecah menjadi lima zona berdasarkan kedalaman (dari yang paling dangkal hingga yang paling dalam):

  1. Epipelagic (alias zona sinar matahari)
  2. Mesopelagik (alias zona senja)
  3. Batipelagik (alias zona tengah malam)
  4. Abyssopelagic (alias jurang maut)
  5. Hedalpelagik (palung)

Dalam mempelajari zona neritik, satu-satunya lapisan kedalaman laut yang berpotongan adalah zona epipelagik alias sinar matahari. Lapisan ini mencakup seluruh lapisan atas lautan hingga kedalaman 200 meter. Sementara zona epipelagis memanjang hingga ke laut, ramuan tempat tumpang tindih zona neritik dan zona epipelagik adalah tempat sebagian besar kehidupan laut ada berkat sinar matahari yang dapat meluas ke seluruh kedalaman ini.

Organisme

Beragam jenis organisme menjadikan zona neritik sebagai rumah permanen. Beberapa yang paling terkenal adalah kepiting, udang, bintang laut, kerang, dan bulu babi. Spesies lain, seperti berbagai jenis cod, tuna, flatfish, dan halibut, berkeliaran di tepi landas kontinen.

Selama migrasi dan pemijahan, spesies seperti paus, salmon, lumba-lumba, berang-berang laut, singa laut, dan anjing laut menggunakan zona neritik untuk mencari makan. Zona neritik di seluruh dunia selalu penuh dengan organisme yang telah beradaptasi dengan iklim perairan tertentu, dan banyak jenis karang, bakteri, dan alga menyediakan sumber nutrisi penting.

Adaptasi Hewan Zona Neritik/Epipelagik: Daya apung

Banyak organisme yang hidup di zona neritik telah mengembangkan adaptasi untuk daya apung. Beberapa organisme perlu mengapung untuk menghemat energi, sementara yang lain perlu mengapung untuk mencari makan di dekat permukaan di perairan dangkal. Adaptasi daya apung bervariasi dengan spesies.

Misalnya, organisme bercangkang menyimpan gas di dalam cangkang agar bisa mengapung. Lainnya, seperti siput dan ubur-ubur, menyimpan gas di kandung kemihnya untuk memungkinkan daya apung. Jenis ikan tertentu, terutama yang tidak menggunakan gerakan vertikal, juga menyimpan gas di kandung kemihnya. Predator, seperti hiu dan paus, telah mengadaptasi lemak dan menyimpan makanan sebagai minyak untuk membantu daya apung saat dibutuhkan.

Adaptasi Hewan Zona Neritik/Epipelagis: Adaptasi

Adaptasi warna melayani banyak tujuan di zona Nertik. Karena merupakan area yang ramai, warna membantu organisme menarik pasangan atau mangsa, memperingatkan predator dan menyamarkan diri untuk bersembunyi dari predator atau untuk membantu menyergap mangsa.

Ikan yang menghabiskan banyak waktu di dekat dasar laut memiliki adaptasi countershading. Ikan countershading berwarna terang di bagian bawah dan gelap di bagian atas, membantu mereka berbaur dengan dasar laut. Orang lain yang perlu berbaur dengan dasar laut memiliki pola kamuflase yang memungkinkan mereka meniru warna dan pola di sekitarnya.

Adaptasi Hewan Zona Neritik/Epipelagis: Air asin

Beberapa organisme di zona neritik perlu beradaptasi dengan lingkungan air asin karena mereka datang dari daerah air tawar pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Ikan seperti itu memiliki banyak cairan air tawar dan perlu mencari cara untuk menyerap air. Ikan ini memiliki insang, yang berfungsi sebagai penyaring, menghilangkan garam dari air.

Gambar Thinkstock / Comstock / Getty

Related Posts