Adaptasi Ubur-ubur-



Ubur-ubur adalah makhluk air bening berbentuk kubah. Di seluruh wilayah berair di dunia terdapat ratusan spesies ubur-ubur yang berbeda. Meski sangat sederhana secara fisiologi, ubur-ubur bisa terlihat sangat cantik dan damai. Mereka juga melakukan banyak adaptasi menarik untuk membantu mereka hidup di air. Fitur-fitur ini membuat belajar ubur-ubur sangat menghibur.

Adaptasi Defensif

Meskipun ubur-ubur telah mengembangkan banyak cara untuk bergerak di air tempat mereka hidup, mereka cenderung menjadi makhluk yang lambat. Artinya, saat pemangsa menyerang, ubur-ubur mungkin akan kesulitan melarikan diri, karena mereka tidak dapat melarikan diri dengan cepat. Salah satu hal paling menarik tentang ubur-ubur adalah kelompok tentakel penyengat yang mereka miliki. Tentakel ini dapat membantu mempertahankan ubur-ubur. Ukuran dan jumlah tentakel dan sel penyengat, serta potensi sengatannya, bergantung pada jenis ubur-uburnya. Sengatannya bisa sangat menyakitkan, atau bahkan melumpuhkan ikan lain. Beberapa ubur-ubur, seperti jeli surai singa, mengembangkan hubungan simbiosis dengan ikan lain. Ikan itu hidup di dekat tentakel, memungut sisa makanan, dan melindungi ubur-ubur dari pemangsa yang lebih besar.

Adaptasi Pemberian Makan

Selain menggunakan tentakelnya, ubur-ubur sering menyengat mangsanya agar cepat pingsan dan mencegahnya kabur. Ini bisa membuat makan lebih mudah bagi ubur-ubur. Bahkan ubur-ubur yang tidak menyengat mangsanya menggunakan tentakelnya saat makan. Tentakel dapat menjangkau dan mendorong makanan ke arah mulut ubur-ubur.

Adaptasi Gerakan

Meskipun bentuknya agak canggung untuk berenang, ubur-ubur telah mengembangkan beberapa cara untuk mendorong dirinya sendiri di dalam air. Beberapa ubur-ubur lebih suka mengapung, membiarkan arus membawa mereka kesana kemari. Karena tubuh mereka terdiri dari sekitar 90 persen air, mengambang sangat alami. Ubur-ubur lain menggunakan otot di tubuh utamanya untuk berenang. Otot-otot ini, yang membunyikan seluruh bentuk lonceng, bergerak ke atas dan ke bawah, bergelombang, untuk menciptakan gerakan.

Otak, Sistem Pencernaan dan Pernapasan

Ubur-ubur tidak memiliki otak. Sebaliknya, mereka menggunakan jaringan saraf, yang menjalar ke seluruh tubuh mereka. Saraf ini dapat membantu ubur-ubur merasakan sesuatu ke segala arah. Mereka bisa merasakan predator dan makanan. Ubur-ubur memiliki sistem pencernaan yang menggunakan lapisan khusus untuk menyerap nutrisi. Tidak diperlukan sistem pernapasan, karena gas dapat berdifusi melalui selaput tipis ubur-ubur.

Photos.com/Photos.com/Getty Images

Related Posts