Apa itu Dormansi Primer?-



Ketika benih berkecambah, ia melanjutkan pertumbuhan embrio. Ini membutuhkan kondisi lingkungan yang benar. Temperatur harus optimal, sementara air dan oksigen yang cukup harus tersedia. Dormansi benih terjadi ketika benih yang layak tidak akan berkecambah meskipun kondisi lingkungan yang diperlukan. Dormansi primer adalah istilah ketika benih dilepaskan dari tanaman yang sudah dalam keadaan tidak aktif. Hal ini berbeda dengan dormansi sekunder, yaitu benih menjadi dorman setelah dilepas karena faktor lingkungan.

Penyebab Dormansi Primer

Dua jenis dormansi primer disebut dormansi embrio dan dormansi yang diinduksi mantel. Dormansi embrio disebabkan oleh karakteristik yang melekat pada embrio, paling sering penghambat pertumbuhan atau kurangnya enzim pertumbuhan. Dormansi yang disebabkan oleh mantel disebabkan oleh kulit biji. Jaringan penutup lainnya, seperti endosperm, perikarp, atau organ ekstrafloral dapat menyebabkan dormansi yang disebabkan oleh mantel. Ada lima mekanisme dasar yang menyebabkan dormansi yang disebabkan oleh mantel. Mekanisme ini adalah kendala mekanis, impermeabilitas oksigen, penghambat pertumbuhan, dan pengambilan air yang terhambat.

Kendala Mekanik

Selama perkecambahan, radikula (bagian embrio yang berubah menjadi akar primer) biasanya menembus kulit biji. Namun, dalam beberapa kasus dormansi, kulit biji terlalu kaku untuk dipatahkan. Penyebab umum pengekangan mekanis adalah lignifikasi. Ini berarti dinding sel telah diresapi dengan lignin, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lignin adalah bahan amorf yang terdiri dari senyawa fenilpropanoid. Jaringan nonlignifikasi juga dapat menekan ekspansi embrionik. Misalnya, endosperma biji selada dapat mencegah perkecambahan. Enzim pengurai dinding sel mungkin diperlukan untuk melemahkan endosperma untuk memungkinkan perkecambahan.

Impermeabilitas Oksigen

Para ahli percaya bahwa kulit biji dapat menghambat perkecambahan dengan membatasi oksigen ke embrio, menurut Plant Physiology Online. Penelitian menunjukkan infus oksigen dapat menyebabkan perkecambahan benih yang sebelumnya tidak aktif. Hal ini telah dilakukan dengan merawat kulit biji dengan oksigen pekat atau dengan membuat lubang kecil pada kulit dengan jarum, sehingga memberikan bukti adanya hubungan antara permeabilitas oksigen dan dormansi. Namun, sebuah artikel di Journal of Experiment Botany menunjukkan bahwa permeabilitas oksigen mungkin bukan faktor untuk beberapa benih. Masih banyak yang belum diketahui tentang hubungan antara peran oksigen dalam dormansi.

Penghambat Pertumbuhan

Penghambat pertumbuhan juga dapat menjadi penyebab dormansi. Enzim ini mencegah benih berkecambah. Kulit biji dan perikarp mungkin mengandung penghambat pertumbuhan tingkat tinggi, yang menekan perkecambahan. Juga kulit biji dapat mencegah keluarnya penghambat pertumbuhan yang menyebabkan dormansi benih.

Impermeabilitas Air

Ketidakmampuan untuk menyerap air adalah kemungkinan penyebab lain dari dormansi benih. Kutikula lilin, lapisan suberized, dan sclereids lignified semua dapat berkontribusi terhadap impermeabilitas air. Jenis dormansi ini biasa terjadi pada tanaman di lingkungan kering dan semi kering.

Dormansi Embrio

Dormansi embrio berbeda dengan dormansi yang disebabkan oleh mantel karena bukan karena faktor yang terkait dengan kulit biji. Sebuah studi oleh American Society of Plant Biologists menemukan bahwa penghambat pertumbuhan, khususnya asam absisat endogen (ABA), dapat menyebabkan dormansi embrio. Tidak adanya promotor pertumbuhan seperti asam giberelat (GA) juga dapat menyebabkan dormansi embrio, menurut Plant Physiology Online.

Benih gambar oleh Ella dari Fotolia.com

Related Posts