Bagaimana Air Mempengaruhi Pola Cuaca?-



Pola cuaca Bumi berasal dari sejumlah faktor yang berbeda, termasuk penyerapan dan refleksi energi matahari, gaya kinetik rotasi planet, dan partikel di udara. Perairan yang besar juga dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada pola cuaca di sekitarnya, serta memberikan kelembapan ekstra untuk presipitasi. Perubahan di lautan juga dapat menyebabkan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi seluruh benua.

Badai

Siklon tropis yang kuat yang menjadi badai sangat bergantung pada kumpulan besar air yang hangat dan tenang untuk penciptaannya. Air hangat di dekat permukaan naik, dan saat mendingin, ia melepaskan kelembapannya sebagai hujan dan berputar ke bawah. Ini menciptakan energi presipitasi dan rotasi badai tropis, dan saat sistem bergerak melalui lautan, ia membangun lebih banyak energi seiring berjalannya waktu. Semakin lama badai menghabiskan udara lembab di atas lautan, semakin kuat jadinya ketika akhirnya menyerang daratan. Dalam beberapa kasus, badai yang melemah secara signifikan di atas daratan dapat mengatur ulang dan kembali menjadi kekuatan badai jika jalurnya membawanya kembali ke atas air.

Salju Efek Danau

Perairan besar seperti Great Lakes dapat memengaruhi curah hujan di komunitas terdekat. Di musim dingin, angin dingin yang bertiup melintasi danau-danau ini menyerap banyak kelembapan, yang kemudian jatuh ke area terdekat dalam bentuk salju. Salju efek danau ini dapat sangat meningkatkan jumlah salju yang turun di area ini, bahkan di musim dingin yang sejuk. Wilayah di sebelah timur Danau Ontario biasanya mengalami salju setebal 200 hingga 300 inci dalam setahun rata-rata, karena peningkatan curah hujan ini.

Penyimpanan dan Pemindahan Panas

Perairan besar juga dapat berfungsi sebagai heat sink, memoderasi suhu di dekatnya. Air memiliki panas spesifik yang tinggi, yang berarti menyerap lebih banyak energi daripada udara untuk menaikkan suhunya. Selama musim panas, lautan menyerap sejumlah besar panas dari matahari, dan menahan panas itu saat suhu turun selama musim dingin. Ketika udara melewati lautan yang hangat, suhunya meningkat, dan udara hangat ini memoderasi suhu di komunitas terdekat selama bulan-bulan yang dingin. Inilah sebabnya mengapa kota-kota di pantai Pasifik, misalnya, mengalami perubahan suhu yang jauh lebih ringan dari musim panas ke musim dingin daripada kota-kota di tengah Amerika Serikat. Arus laut juga dapat mentransfer panas antar wilayah; misalnya, Arus Teluk mentransfer panas dari khatulistiwa ke Eropa utara.

El Nino dan La Nina

Perubahan suhu di lautan dapat memengaruhi pola cuaca dan iklim di darat selama berbulan-bulan. Ketika Samudra Pasifik menjadi lebih hangat dari biasanya, suatu kondisi yang disebut El Nino, massa udara yang terkumpul di atas lautan dapat membelah aliran jet, membawa suhu yang lebih sejuk ke Amerika Serikat bagian utara dan menyebabkan musim dingin yang basah di selatan. Pasifik yang sejuk menghasilkan La Nina, dengan musim dingin yang sejuk di Selatan dan udara yang lebih dingin beralih ke wilayah New England.

Ablestock.com/AbleStock.com/Getty Images

Related Posts