Bagaimana Pertanian Berkelanjutan Mungkin Hanya Menyelamatkan Dunia-



Populasi global yang meningkat, kebiasaan makan yang berubah, dan perubahan iklim semuanya memengaruhi lingkungan di sekitar kita – dan sektor pertanian perlu beradaptasi untuk menghadapi tantangan yang meningkat ini. Petani dan ilmuwan di seluruh dunia bekerja menuju tujuan bersama: pertanian berkelanjutan.

Pada intinya, pertanian berkelanjutan berarti memelihara tanaman dan ternak dengan cara yang manusiawi: untuk hewan, untuk komunitas manusia yang terlibat dalam pertanian, dan untuk planet ini. Setiap hari, para ilmuwan membuat lebih banyak penemuan yang membawa tujuan pertanian berkelanjutan di seluruh dunia semakin dekat dengan kenyataan. Beberapa kemajuan terbaru dalam pertanian berkelanjutan telah meningkatkan kemampuan kita untuk melestarikan sumber daya saat bertani, dan kebiasaan serta pilihan pola makan Anda dapat membantu menurunkan emisi gas rumah kaca.

Komunikasi Antara Tanah dan Tumbuhan Dapat Meningkatkan Produktivitas

Membantu tanaman kita menghasilkan lebih banyak dengan lebih sedikit adalah kunci untuk pertanian yang lebih efisien, dan mikroba mungkin memegang kunci untuk tanaman yang lebih berkelanjutan. Sama seperti saluran pencernaan Anda yang penuh dengan mikroba bermanfaat yang meningkatkan kesehatan usus, tanaman memelihara komunitas mikroba di akarnya. Dan tanaman mungkin benar-benar mengubah mikrobioma mereka saat mereka tumbuh, demikian temuan para peneliti dari Lawrence Berkeley National Laboratory di California.

Kelompok penelitian mempelajari hubungan antara rumput biasa dan mikroba dengan mengumpulkan sampel dari tanah saat rumput tumbuh, dan melihat mikroba mana yang tumbuh subur atau menurun. Menganalisis hasilnya, mereka menemukan bahwa rumput melepaskan senyawa yang membantu mikroba “ramah” dan menghalangi mikroba yang tidak ramah – dengan kata lain, rumput menciptakan mikrobioma yang mendukung pertumbuhannya.

Meskipun penelitian ini masih baru, pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana mikroba tanah dan tanaman berinteraksi dapat membantu petani membuat tanah lebih sesuai untuk tanaman tertentu, memungkinkan tanaman menjadi lebih produktif.

Tanaman Rekayasa Genetik untuk Membutuhkan Lebih Sedikit Air

Rekayasa genetika dan organisme hasil rekayasa genetika (GMO) memiliki reputasi yang buruk, tetapi mereka dapat menjadi aset besar dalam perang melawan pemanasan global. Misalnya tanaman transgenik yang dikembangkan di University of Illinois di Urbana-Champaign. Modifikasi yang mengubah ekspresi gen tunggal (disebut PsbS) mengurangi jumlah tanaman air yang hilang melalui stromanya. Mutasi membantu tanaman menggunakan air 25 persen lebih efisien, sehingga dapat menghasilkan hasil yang sama dengan air yang lebih sedikit.

Sementara penggunaannya dalam pertanian masih harus dilihat, modifikasi genetik seperti ini dapat membuat tanaman lebih berkelanjutan dengan mengurangi kebutuhan airnya. Modifikasi juga dapat membantu tanaman menghasilkan makanan di iklim yang lebih kering.

Dapatkan Makanan Laut Berkelanjutan dengan Mengubah Pola Makan Ikan

Produksi ternak sering mengambil paling panas (permainan kata-kata) untuk berkontribusi terhadap perubahan iklim, tetapi makanan laut yang dibudidayakan, kadang-kadang disebut akuakultur, juga memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Karena kita kebanyakan makan ikan yang lebih besar yang menghuni bagian atas rantai makanan (pikirkan salmon, tuna, dan tilapia), ikan budidaya sering diberi makan banyak ikan kecil, yang mungkin ikan liar yang mencari makan, sebelum siap panen. Penelitian dari University of Washington, yang diterbitkan pada tahun 2018, mencatat bahwa pakan ikan ini akan menjadi terlalu banyak pada tahun 2050 atau lebih cepat, yang dapat mengubah ekosistem perairan secara permanen, serta mengancam industri makanan laut.

Masalahnya, ikan-ikan itu tidak perlu memakan ikan liar untuk tumbuh, dan kita perlu mencari pilihan yang lebih berkelanjutan. Misalnya, para peneliti dari Universitas Swansea telah menemukan bahwa padang lamun memainkan peran kunci dalam mendukung perikanan terbesar di dunia. Jadi penelitian lebih lanjut dan kebijakan lingkungan yang mempelajari dan melindungi padang lamun ini dapat menghasilkan akuakultur yang lebih berkelanjutan.

Pilihan Diet Cerdas Dapat Membentuk Masa Depan yang Lebih Baik

Jika Anda ingin membantu melawan perubahan iklim, Anda dapat melakukan bagian Anda dengan berbelanja secara cerdas di toko bahan makanan. Penelitian dari Universitas Tufts, yang diterbitkan dalam “Kebijakan Pangan” pada Juni 2018, melaporkan bahwa produksi daging merah melepaskan proporsi terbesar dari emisi gas rumah kaca industri, sebesar 21 persen. Sayuran segar dan melon menyumbang 11 persen dari emisi gas rumah kaca industri. Anda dapat membuat belanja Anda lebih ramah lingkungan dengan membuat sebagian besar makanan Anda dari tumbuhan (misalnya, menggunakan daging merah sebagai hiasan daripada sebagai hidangan utama). Berbelanjalah dengan daftar belanjaan untuk menghindari membeli terlalu banyak makanan, dan cari produk dan ternak musiman dan lokal untuk menjaga belanjaan Anda relatif ramah lingkungan.

PeopleImages/E+/GettyImages

Related Posts