Benda Hidup dan Tak Hidup di Ekosistem-



Ekosistem – komunitas biologis – termasuk organisme hidup seperti hewan, tumbuhan, serangga dan bakteri, serta komponen tak hidup seperti batu, tanah, air, dan sinar matahari. Kelangsungan hidup organisme hidup dalam suatu ekosistem bergantung pada kemampuan beradaptasi mereka terhadap elemen hidup dan tak hidup dalam komunitasnya.

Komunitas Biologis

Siri Stafford/Visi Digital/Getty Images

Sebagai unit fungsional alam yang mencakup komunitas organisme yang tumbuh, bereproduksi, memberi makan, dan berinteraksi, ekosistem juga mencakup unsur-unsur lingkungan yang tidak hidup. Ekosistem menggambarkan satu unit atau komunitas lingkungan dan ekologis, sedangkan bioma, sebaliknya, cenderung bersifat regional dan seringkali memiliki beberapa ekosistem berbeda di dalamnya. Bioma laut akuatik terdiri dari banyak ekosistem seperti kolam pasang surut, terumbu karang, dan hutan rumput laut.

Makhluk Hidup dalam Suatu Ekosistem

Gambar DAJ/amana/Getty Images

Makhluk hidup dalam komunitas biologis mencakup organisme hidup mikroskopis untuk semua kelas dan ukuran hewan. Di kolam, misalnya, berbagai ukuran organisme hidup mulai dari ganggang dan zooplankton dalam setetes air kolam hingga ikan yang lebih besar, amfibi, lili, dan cattail yang membuat rumah mereka di kolam. Semua populasi spesies yang berbeda hidup berdampingan dan berkembang dalam lingkungan yang sama menentukan penghuni suatu ekosistem. Ketahanan komunitas bergantung pada siklus — atau rangkaian peristiwa dan proses — yang menciptakan makanan dan energi untuk semua organisme di dalam komunitas. Siklus ekosistem meliputi produsen, konsumen, dan pengurai yang mendaur ulang energi melalui jaring makanan sehingga terjadi produktivitas, dekomposisi, dan siklus hara yang konstan.

Batuan, Tanah, Sinar Matahari, dan Air

Gambar XiXinXing/XiXinXing/Getty

Benda mati dalam suatu ekosistem menciptakan dan menentukan lingkungan ekosistem dan termasuk sinar matahari, suhu, curah hujan, cuaca, lanskap, kimia tanah, kimia air, dan bahkan suplai nutrisi dasar. Komponen abiotik ini — tak hidup — tetap penting bagi kesehatan ekosistem karena merupakan batu kunci dalam aliran energi dan siklus nutrisinya.

Energi dari sinar matahari diubah menjadi energi kimia melalui fotosintesis oleh tumbuhan, yang menentukan produsen dasar di sebagian besar ekosistem. Nutrien dan elemen esensial — seperti karbon, nitrogen, oksigen — yang diperlukan untuk proses biokimia kehidupan diperoleh dari atmosfer, tanah, air, dan lingkungan fisik di sekitarnya. Energi dan unsur-unsur berputar tanpa henti dalam ekosistem karena interaksi antara unsur-unsur biotik atau hidup dan abiotik, unsur-unsur tak hidup.

Hubungan Biotik dan Abiotik

RomoloTavani/iStock/Getty Images

Unsur biotik dan abiotik dari suatu ekosistem berinteraksi dalam siklus yang ditentukan oleh kehidupan sehari-hari, waktu dan musim. Faktor tak hidup menentukan makhluk hidup apa yang dapat didukung dalam suatu ekosistem. Makhluk hidup di suatu habitat mempengaruhi unsur-unsur tak hidup dalam komunitas. Misalnya, tanaman dapat mempengaruhi kimia tanah atau alga tertentu dapat mempengaruhi kimia air. Ekosistem yang ideal tetap seimbang secara alami di antara bagian-bagiannya, baik biotik maupun abiotik, sehingga aliran energi dan siklus nutrisi tetap cukup stabil bagi semua organisme untuk bereproduksi dan berkembang. Setiap gangguan terhadap ekosistem — seperti penghilangan atau penambahan faktor abiotik atau biotik — sering berdampak pada berbagai aspek organisasi komunitas. Memperkenalkan spesies invasif atau polutan beracun dapat merusak organisasi struktural ekosistem, seringkali dengan efek seperti domino.

vlad61/iStock/GettyImages

Related Posts