Empat Kekuatan Yang Mempengaruhi Kecepatan Angin & Arah Angin-



Angin didefinisikan sebagai pergerakan udara ke segala arah. Kecepatan angin bervariasi dari tenang hingga kecepatan angin topan yang sangat tinggi. Angin tercipta ketika udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan udara rendah. Perubahan suhu musiman dan rotasi bumi juga mempengaruhi kecepatan dan arah angin.

Suhu

Suhu udara bervariasi antara siang dan malam dan dari musim ke musim akibat perubahan pemanasan atmosfer bumi. Karena efek pemanasan matahari, ada lebih banyak angin di siang hari. Massa udara juga berbeda suhu. Bagian depan yang hangat mendahului massa udara yang hangat. Udara hangat kurang padat daripada udara dingin, jadi udara hangat naik dan melewati udara dingin, menyebabkan angin. Sebaliknya, bagian depan yang dingin, bagian terdepan dari massa udara dingin, juga menciptakan angin.

Tekanan udara

Tekanan udara adalah berat kolom udara yang mencapai puncak atmosfer dari tanah. Tekanan udara berkurang dengan meningkatnya ketinggian dan berfluktuasi di seluruh permukaan bumi karena perbedaan ketinggian tanah. Di permukaan bumi, angin bertiup secara horizontal dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Kecepatan ditentukan oleh laju perubahan tekanan udara, atau gradien, antara dua area tekanan. Semakin besar perbedaan tekanan, semakin cepat angin.

Percepatan Sentripetal

Gaya sentripetal meningkatkan kecepatan udara dan mempengaruhi arah angin yang mengalir di sekitar pusat sirkulasi. Akselerasi ini menciptakan gaya pada sudut kanan aliran angin dan ke dalam menuju pusat rotasi, seperti sistem tekanan rendah dan tinggi. Angin dalam sistem tekanan rendah, yang disebut siklon, bertiup berlawanan arah jarum jam dan ke arah dalam di Belahan Bumi Utara. Angin dalam sistem tekanan tinggi, yang dikenal sebagai antisiklon, bertiup searah jarum jam dan ke arah luar di Belahan Bumi Utara.

Rotasi Bumi

Rotasi Bumi pada porosnya menyebabkan angin bergeser arah, menciptakan apa yang disebut angin yang berlaku. Pergeseran angin yang dikenal dengan efek Coriolis ini menyebabkan angin di belahan bumi utara bergeser ke kanan dan angin di belahan bumi selatan bergeser ke kiri. Angin pasat, juga disebut angin timur, bertiup di dekat khatulistiwa antara 30 derajat lintang utara dan 30 derajat lintang selatan. Di utara khatulistiwa, angin pasat ini bertiup dari timur laut. Sebaliknya, mereka bertiup dari tenggara selatan khatulistiwa. Angin barat dari garis lintang tengah bertiup dari barat daya di Belahan Bumi Utara dan dari barat laut di Belahan Bumi Selatan. Angin kutub berlaku di Kutub Utara dan Antartika, dari garis lintang 60 derajat ke kutub. Angin ini bertiup dari timur laut di Kutub Utara dan dari tenggara di Antartika.

anaimd/iStock/GettyImages

Related Posts