Faktor Yang Mempengaruhi pH Air di Lahan Basah –



Lahan basah adalah hamparan tanah yang luas dengan persentase air atau daerah basah yang tinggi, seperti rawa dan rawa. Mereka sangat penting untuk kesehatan lingkungan, karena mereka memurnikan hujan dan air limbah sebelum memasuki sungai, danau, dan lautan yang lebih besar. Mereka juga menyediakan habitat bagi satwa liar.

Seperti semua air, air lahan basah memiliki pengukuran pH. PH adalah keasaman air, dan lahan basah dapat memiliki tingkat keasaman berbeda yang dibutuhkan tanaman dan hewan yang hidup di dalamnya untuk berkembang. Ketika pH berubah, itu dapat membunuh tanaman dan hewan ini serta mencegah fungsi lahan basah. Ada tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi pH air di lahan basah.

Air Limbah

Air limbah adalah faktor utama yang dapat mengubah pH lahan basah manapun. Air limbah adalah air yang diubah oleh pemukiman manusia dan dapat mencakup air kolam, air limbah serta air saluran pembuangan badai. Air limbah dapat diolah dengan bahan kimia untuk membersihkan senyawa berbahaya seperti dalam kasus air limbah kota, atau dapat diolah seperti dalam kasus limpasan saluran pembuangan badai. Penghapusan atau penambahan bahan kimia ke air ini, serta pH air yang ada itu sendiri dapat mengubah pH lahan basah secara signifikan. Misalnya, air di kota-kota besar sering dianggap “lunak”, atau lebih asam daripada di pedesaan. Air ini memiliki pH yang sangat rendah, atau tingkat keasaman yang tinggi, meningkatkan pH lahan basah. Jika lahan basah memiliki tanaman yang tidak mentolerir air asam, mereka bisa mati.

Mineral

Mineral yang ada di tanah sekitar lahan basah, seperti garam, dapat mempengaruhi pH lahan basah. Sementara sebagian besar lahan basah menyesuaikan diri dengan mineral di tanah sekitarnya, pembangunan manusia, pertambangan, konstruksi, dan operasi industri dapat memasukkan berbagai mineral ke dalam tanah yang tidak ada di sana secara alami. Curah hujan akan menyaring mineral-mineral ini, melarutkannya dan membawanya ke lahan basah. Bergantung pada mineralnya, pH lahan basah bisa naik atau turun. Mineral seperti batuan diabase misalnya, yang umum di tambang dan tambang, dapat meningkatkan pH lahan basah jika digali di dekatnya.

Hujan asam

Tidak seperti air limbah dan mineral terlarut yang dapat menyebabkan pH lahan basah berfluktuasi ke mana pun, hujan asam hanya akan menurunkan pH, atau membuat air di lahan basah menjadi lebih asam. Hujan asam disebabkan oleh senyawa-senyawa di atmosfer yang bereaksi satu sama lain membentuk asam, yang kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan. Beberapa senyawa ini termasuk belerang dan nitrogen.

kuntul bersalju di lahan basah gambar oleh Steve Marquez dari <a href=’http://www.fotolia.com’>Fotolia.com</a>

Related Posts