Jenis Pengukur Hujan –



Curah hujan diukur di ribuan stasiun cuaca di seluruh Amerika Serikat menggunakan berbagai jenis alat pengukur hujan. Kompleksitasnya bervariasi dari silinder pengukur sederhana hingga detektor optik canggih. Jenis paling sederhana telah digunakan di kantor cuaca AS selama lebih dari 100 tahun.

Alat Ukur Curah Hujan Silinder

Alat pengukur hujan yang paling sederhana dan paling banyak digunakan hanya terdiri dari silinder besar, corong, dan tabung pengukur plastik. Saat hujan jatuh ke tanah, ia dikumpulkan oleh corong dan mengalir ke tabung pengukur plastik. Jumlah hujan yang terkumpul dalam sehari dapat dibaca dari tabung pengukur. Pengukur Hujan Standar 8 inci, atau SRG, didasarkan pada sistem pengumpulan air sederhana ini dan telah digunakan di kantor cuaca selama lebih dari 100 tahun.

Pengukur Hujan Tipping-Bucket

Alat pengukur hujan tipping-bucket terdiri dari corong di dalam silinder yang terletak di atas sepasang ember yang diseimbangkan pada sumbu horizontal. Hujan masuk ke corong, mengalir ke silinder dan mengalir ke ember. Ketika sejumlah air telah terkumpul, ember itu miring dan menyebabkan ember kedua dengan cepat berpindah ke posisinya untuk mengumpulkan hujan. Ember biasanya terbalik setelah mengumpulkan 0,01 inci (0,03 sentimeter) hujan. Setiap kali ini terjadi, sinyal elektronik dikirim ke komputer. Monitor dapat menghitung jumlah sinyal listrik untuk memperkirakan curah hujan total dalam waktu tertentu.

Alat Pengukur Curah Hujan

Alat pengukur curah hujan terdiri dari silinder yang diletakkan di atas timbangan elektronik. Saat air memasuki silinder, beratnya bertambah dan memberikan ukuran curah hujan tidak langsung. Timbangan elektronik terhubung ke bagan yang melacak curah hujan dari waktu ke waktu atau komputer yang mencatat data. Berat air dapat dengan mudah diubah menjadi inci curah hujan dengan menggunakan kerapatan air dan dimensi tabung pengukur.

Pengukur Hujan Optik

Alat pengukur hujan optik terdiri dari sumber cahaya, seperti laser, dan detektor optik. Saat tetesan hujan jatuh melalui celah antara laser dan detektor optik, jumlah cahaya yang mengenai detektor optik berkurang. Variasi intensitas cahaya pada detektor optik sebanding dengan curah hujan. Alat pengukur hujan optik dikembangkan pada akhir 1990-an dan harganya relatif mahal.

Gambar Comstock/Comstock/Getty Images

Related Posts