Kerugian Cagar Alam Lahan Basah-



Lahan basah adalah sistem alami pengendalian banjir dan pembersihan air. Mereka menyimpan kelebihan air dari banjir sungai atau selama badai dan membiarkannya mengalir perlahan kembali ke sungai saat badai mereda. Lahan basah menyaring kelebihan nutrisi dan polutan dan menyediakan habitat bagi berbagai satwa liar. Di alam, lahan basah dapat berupa rawa, rawa, dan rawa di sepanjang garis pantai, seperti Florida Everglades, atau sistem pedalaman, seperti Delta Okavango di Botswana. Dua dekade terakhir telah menyaksikan restorasi dan konstruksi cagar alam lahan basah yang luas. Cagar alam lahan basah yang baru dibangun menyediakan fasilitas pengolahan air limbah serta habitat satwa liar

Penyakit

Lahan basah berupa rawa merupakan tempat berkembang biak nyamuk dan penyakit lainnya. Populasi nyamuk dapat dikendalikan sebagian di lahan basah yang dibangun.

Penggunaan lahan

Lahan basah yang dibangun adalah usaha padat lahan. Di masa lalu, banyak negara memiliki kebijakan mengeringkan dan mengisi lahan basah alami untuk memungkinkan pembangunan perkotaan. Tanggul, tepian sungai yang tinggi, dan tanggul laut menyediakan pertahanan banjir. Badai Katrina menunjukkan kebodohan dari kebijakan semacam itu.

Produksi Metana

Metana memiliki 10 kali kapasitas pemanasan atmosfer karbon dioksida dan merupakan gas rumah kaca yang paling efektif untuk pemanasan global. Lahan basah menghasilkan sekitar seperempat dari metana atmosfer Bumi melalui dekomposisi anaerobik bahan organik.

Remediasi yang tidak memadai

Lahan basah yang dibangun tidak dapat mengolah air limbah modern yang sangat beracun. Limbah tersebut perlu diolah terlebih dahulu di instalasi khusus, yang dapat berdampak pada keindahan visual suatu cagar alam. Residu polutan mungkin memiliki efek negatif pada satwa liar cagar alam.

Jaimie Tuchman/iStock/GettyImages

Related Posts