Penyebab Polusi Udara Buatan Manusia –



Aktivitas manusia bertanggung jawab atas sebagian besar polusi udara dunia, baik di dalam maupun di luar ruangan. Segala sesuatu mulai dari merokok hingga membakar bahan bakar fosil menodai udara yang Anda hirup dan menyebabkan masalah kesehatan sekecil sakit kepala hingga berbahaya seperti penyakit pernapasan, paru-paru, dan jantung.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, bensin, dan minyak tanah menghasilkan sebagian besar polusi udara di dunia.

Jenis Polutan

Manusia setidaknya sebagian bersalah atas sebagian besar polutan udara utama dunia. Karbon dioksida adalah salah satu yang paling banyak ditemukan, berasal dari pembakaran atau pembakaran bahan bakar fosil dan bahan organik lainnya. Nitrogen oksida dan dioksida, keduanya merupakan komponen alami dari atmosfer bumi, terjadi dalam jumlah yang lebih besar akibat tindakan manusia dan merupakan penyebab kabut asap dan hujan asam.

Polutan juga termasuk klorofluorokarbon (CFC), banyak digunakan sebagai zat pendingin dan propelan aerosol. Bahan kimia ini merusak lapisan ozon, itulah sebabnya Badan Perlindungan Lingkungan melarangnya pada tahun 1978.

Partikulat, partikel jelaga mikroskopis, menimbulkan bahaya umum lainnya. Asap dari pembakaran batu bara dan solar telah menjadi salah satu sumber utama emisi partikulat. Selain berbahaya untuk dihirup, partikulat membentuk lapisan gelap pada bangunan dan struktur lainnya.

Penyebab Polutan Udara

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan bensin merupakan sumber polutan udara terbesar. Bahan bakar fosil terus digunakan secara luas untuk pemanasan, untuk mengoperasikan kendaraan transportasi, untuk menghasilkan listrik, dan untuk manufaktur dan proses industri lainnya. Pembakaran bahan bakar ini menyebabkan kabut asap, hujan asam, dan emisi gas rumah kaca.

Pembakaran bahan bakar juga meningkatkan beberapa kontaminan logam berat dan jumlah jelaga di udara. Pembangkit listrik dan pabrik mengeluarkan banyak polutan udara belerang. Secara keseluruhan, negara-negara industri – khususnya Amerika Serikat dan Uni Soviet – bertanggung jawab atas sebagian besar polutan udara dunia.

Efek Polusi

Kabut asap adalah salah satu polutan udara paling berbahaya bagi manusia dan organisme biologis lainnya. Itu dibuat ketika batu bara dan minyak yang mengandung sedikit belerang dibakar. Oksida dari partikel belerang ini membentuk asam belerang, yang beracun bagi kehidupan dan merusak banyak bahan anorganik. Pencemaran udara dapat merusak kehidupan manusia, terutama di kota-kota besar yang terdapat konglomerat industri dan asap kendaraan.

Pencemaran merusak lingkungan hidup. Belerang dioksida, nitrogen oksida, dan peroksiakl nitrat memasuki pori-pori daun dan merusak tanaman dengan cara itu. Polutan juga melepaskan lapisan lilin daun yang mencegah kehilangan air yang berlebihan, menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada tanaman dan pohon yang penting bagi lingkungan sekitar.

Insiden Polusi Mematikan

Ketika polusi buatan manusia menumpuk di kota dengan populasi besar, situasi berbahaya dapat berkembang dengan cepat. Dua insiden sejarah kematian dan penyakit terkait polusi menunjukkan betapa buruknya polusi dapat mempengaruhi manusia dalam waktu singkat.

Yang pertama terjadi di Donore, Pennsylvania, pada tahun 1948. Selama beberapa hari, sistem cuaca bertekanan tinggi memerangkap sejumlah besar udara stagnan di atas kota, menyebabkan tingkat asap yang berbahaya. Asap dari produksi baja tidak kemana-mana dan menumpuk di udara, menyebabkan 20 kematian dan 6.000 kasus penyakit. Di London, pada tahun 1952, situasi serupa menyebabkan antara 3.500 dan 4.000 kematian dalam lima hari. Meskipun penyakit dan kematian akibat polusi udara biasanya tidak terjadi dalam waktu singkat, ini adalah contoh skenario terburuk yang kemungkinan akan terjadi lagi jika polusi udara tidak dikurangi.

Thomas321/iStock/GettyImages

Related Posts