Tenaga Surya vs. Batubara-



Tenaga berbahan bakar batu bara telah menjadi sumber tenaga dan listrik yang murah sejak awal revolusi industri. Murah dan berlimpah, masalah batu bara sering diabaikan karena harganya yang sangat murah. Namun, sebagai bahan bakar, energi surya gratis dan bersih. Akibatnya, banyak orang percaya bahwa tenaga surya pada akhirnya akan menggantikan batu bara sebagai sumber listrik utama kita. Tenaga surya adalah teknologi yang lebih baru, dengan masalah yang kemungkinan besar akan terpecahkan seiring berjalannya waktu.

Emisi Karbon Dioksida

Batubara, seperti halnya bahan bakar yang mudah terbakar lainnya, mengeluarkan karbon dioksida (CO2) saat dibakar. Jumlah emisi CO2 per juta British Thermal Unit (BTU) yang dihasilkan bervariasi antara 205 pound dan 227 pound, tergantung pada jenis batubara yang dibakar di pembangkit listrik. Sebaliknya, tenaga surya tidak menghasilkan CO2, penyumbang utama pemanasan global.

Emisi Sulfur Dioksida

Belerang dioksida adalah komponen utama hujan asam. Belerang dioksida naik tinggi di atmosfer tempat ia bergabung dengan air. Kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan dengan komponen asam sulfat. Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) memperkirakan bahwa 65 persen emisi sulfur dioksida tahunan di Amerika Serikat berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Tenaga surya, di sisi lain, tidak memancarkan sulfur dioksida.

Emisi Partikulat

Emisi partikulat termasuk jelaga, asap dan partikel kecil lainnya yang tersisa setelah batubara dibakar. Partikel-partikel ini dapat tersangkut di paru-paru dan menumpuk di permukaan, membuatnya tampak hitam dan berjelaga. Meskipun undang-undang lingkungan modern telah mengurangi emisi partikulat dari pembangkit listrik tenaga batu bara, pembangkit ini masih mengeluarkan beberapa polusi partikulat. Sebagai sumber daya non-pembakaran, tenaga surya tidak memancarkan partikulat sebagai bagian dari proses pembangkit listrik.

Biaya Per Watt yang Dihasilkan

Batubara dan listrik tenaga surya diperkirakan memiliki biaya per watt yang kira-kira sama pada tahun 2010. Menurut Electronics Design Strategy News, penyedia tenaga surya terkemuka di Spanyol akan dapat menghasilkan listrik dengan harga $0,10 per kilowatt-jam, setara dengan dengan biaya listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara.

Ketersediaan Daya

Salah satu masalah dengan tenaga surya adalah sistem pembangkit tenaga surya tidak dapat menghasilkan listrik di malam hari. Beberapa ide termasuk sistem penyimpanan daya skala utilitas yang pada dasarnya adalah baterai yang sangat besar. Meskipun ini bekerja secara teori, dalam praktiknya belum ada fasilitas penyimpanan daya skala utilitas. Tenaga batu bara dapat menghasilkan listrik 24 jam sehari dan efisiensinya tidak terpengaruh oleh tutupan awan.

Foto: Patrick Moore, stock.xchng

Related Posts