Herbisida: Klasifikasi, Aplikasi dan Formulasi



Baca artikel ini untuk mempelajari tentang Herbisida. Setelah membaca artikel ini Anda akan belajar tentang: 1. Klasifikasi Herbisida 2. Aplikasi Herbisida 3. Formulasi.

Klasifikasi Herbisida:

(A) Menurut Selektivitas Herbisida:

(i) Herbisida selektif: 2, 4-D, Simazine, Atrazin, Butachlor, Pendimethalin, Fluchloralin dll.

(ii) Herbisida non-selektif: Diquat, Paraquat, Pendimethalin dll.

(B) Waktu Penerapan Herbisida:

(i) Aplikasi bera: Aplikasi herbisida jauh sebelum penaburan yaitu >10 hari sebelum penaburan. Ini diterapkan untuk gulma bermasalah dengan dosis lebih tinggi.

(ii) Aplikasi pra-tanaman: Diterapkan 2-4 hari sebelum tanam/tanam yaitu Fluchloralin, Alachlor dll.

(iii) Pra-kemunculan: 1-4 hari setelah tanam, yaitu Simazine, Atrazin, Butaklor, Pendimethalin dll.

(iv) Post-emergence: 30-40 DAS, yaitu 2, 4-D, Diquat, Paraquat, Isoproturon, Dalapan dll.

(C) Gugus Kimianya:

Penerapan Herbisida:

(A) Aplikasi Tanah:

(i) Aplikasi permukaan tanah Sebagian besar kelompok Triazina, urea dan amida

(ii) Aplikasi tanah Kelompok Anilin yaitu Flukloralin

(iii) Aplikasi di bawah permukaan → Hanya untuk gulma yang berakar dalam dan abadi

(iv) Aplikasi pita Gulma pada jagung (penyemprotan Atrazin)

(B) Aplikasi Folier:

(i) Aplikasi selimut→ Aplikasi herbisida di seluruh area daun (hanya herbisida selektif)

(ii) Aplikasi langsung → Aplikasi herbisida di sela-sela baris tanaman langsung ke arah gulma.

(iii) Aplikasi di tempat→ Larutan herbisida dituangkan pada gulma di ladang yang dipotong dan tidak dipotong yang dipenuhi dengan gulma yang mengganggu di petak-petak terisolasi.

(iv) Aplikasi dasar Kayu sikat dan pohon yang tidak diinginkan diperlakukan dengan herbisida. Umumnya, kulit pohon di pangkal batang hingga ketinggian 30 cm dihilangkan dan semprotan herbisida yang basah kuyup diberikan ke pangkalnya.

Selektivitas Herbisida:

“Ketika herbisida diterapkan pada populasi tanaman campuran, herbisida membahayakan atau membunuh gulma sasaran sedangkan tanaman pangan tidak terpengaruh. Fenomena ini disebut selektivitas”.

Selektivitas terutama tergantung pada sifat gulma dan dosis herbisida. Mantan. Dosis Atrazin yang dianjurkan (0,5-1,0 kg/ha) membunuh gulma sorgum, artinya bertindak sebagai herbisida selektif. Tetapi ketika Atrazin diterapkan pada 10 kg/ha, sifatnya tidak selektif.

Formulasi Herbisida:

(i) Serbuk larut – 2, garam natrium 4-D, Dalapan, TCA

(ii) Konsentrat Larut – 2, aster amina 4-D, Diquat, Paraquat

(iii) Serbuk yang Dapat Dibasahi – Atrazine 80 persen, Simazine 50 persen, Isoproturon 70WP

(iv) Suspensi Cair – Atrazine, Cyprazin, Nitralin

(v) Konsentrasi yang Dapat Diemulsikan – 2, 4-D ester, Alaklor, Nitrofen

(vi) Butiran – Butiran Butaklor, 2, 4-DEE

 

Related Posts