Apa itu Kayu Kamani?-



Pohon yang dikenal di Hawaii sebagai kamani tersebar luas di seluruh Asia selatan dan Afrika, dan memiliki banyak nama lain; nama ilmiahnya adalah Calophyllum inophyllum, dan tiga nama yang lebih terkenal adalah tamanu, poon, dan laurel Aleksandria. Orang-orang yang tinggal di daerah asli pohon ini sering menganggapnya sakral, dan memiliki banyak kegunaan obat. Orang Hawaii secara tradisional menggunakan kayu untuk konstruksi rumah, kerajinan dekoratif, dan wadah.

Pohon Kamani

Kamani adalah nama Hawaii, tetapi Calophyllum inophyllum bukan berasal dari Hawaii — ia diperkenalkan oleh pemukim Polinesia. Itu adalah anggota keluarga manggis, dan tumbuh di dekat pantai berpasir dan daerah dataran rendah lainnya yang memiliki banyak sinar matahari. Tumbuh lambat, dapat mencapai ketinggian 18 meter (60 kaki) atau lebih dan memiliki dedaunan lebat yang terdiri dari daun besar dan kaku. Pohon ini dikenal di seluruh habitat aslinya karena buahnya yang harum, yang berubah menjadi racun saat matang dan menghasilkan minyak kental yang digunakan untuk – antara lain – meredakan iritasi kulit dan meredakan gigitan serangga.

Bahan yang Baik untuk Kano

Kamani tidak digunakan secara luas untuk disertakan pada sebagian besar bagan kekerasan Janka, jadi sulit untuk mengukur kekerasannya sehubungan dengan spesies kayu lainnya, tetapi secara beragam digambarkan sebagai kuat, tahan lama, dan keras sedang. Ini memiliki berat jenis antara 0,597 hingga 0,647, membuatnya sedikit lebih dari setengah kepadatan air, dan tidak seperti banyak kayu keras tropis dengan berat jenis lebih besar dari 1, kayu kamani mudah mengapung. Fakta itu adalah salah satu kemungkinan alasan popularitasnya sebagai bahan baku kano di kalangan orang Hawaii.

Bukan Bahan Baku Ideal

Warna merah dan putih kayu kamani berubah menjadi coklat kemerahan seiring bertambahnya usia kayu, dan butiran yang rapat dan saling terkait memungkinkan pengrajin dan pekerja kayu menghasilkan produk yang menarik. Namun, kayunya relatif jarang karena pohonnya tumbuh sangat lambat, dan itu bukan bahan mentah yang ideal. Butir yang saling mengunci membuat kayu tampak seperti wol saat baru dipotong, dan butiran yang rumit membuatnya agak sulit untuk dikerjakan. Di Hawaii, seperti di beberapa negara di Asia Tenggara, kamani sering dibuat menjadi piring, mangkuk, dan perkakas karena tidak memberikan rasa atau bau kayu pada makanan.

Fakta Menarik Tentang Kamani

Kamani adalah pohon hias yang menarik dan biasanya ditanam untuk tujuan tersebut — bukan untuk diambil kayunya. Ini menghasilkan buah yang sangat banyak, dan meskipun ini menjadi beracun saat matang, minyak yang berasal darinya dianggap sebagai salep kulit yang berharga. Oleh karena itu, minyak ini sangat berharga di Hawaii — untuk tujuan seperti pijat lomi lomi — seperti di bagian lain dunia, yang dikenal sebagai minyak tumanu atau domba. Kulit kayunya telah digunakan untuk atap sirap di beberapa tempat, dan lateks yang mengalir di bawah kulit kayu dapat diubah menjadi racun untuk membunuh hewan pengerat dan membuat ikan pingsan.

Don Landwehrle/iStock/Getty Images

Related Posts