Apa Masa Hidup Lumba-Lumba?-



Ada banyak film dan cerita TV di mana lumba-lumba yang cerdas “menyelamatkan hari” bagi manusia yang tinggal di sepanjang perairan. Seekor lumba-lumba mungkin tidak akan pernah menyelamatkan Anda, tetapi hewan laut yang luar biasa ini menghibur orang dan membantu peneliti mempelajari lebih lanjut tentang dunia akuatik. Lumba-lumba dapat hidup selama beberapa dekade, tetapi masalah kesehatan, cedera, pemangsa, dan aktivitas manusia dapat memperpendek umur lumba-lumba untuk banyak makhluk luar biasa ini.

Lumba-lumba: Gambaran Umum

Lumba-lumba datang dalam berbagai ukuran, dengan lumba-lumba orca beratnya mencapai 10 ton dan membentang hingga 10 meter (33 kaki). Sebaliknya, lumba-lumba Maui, yang terkecil di alam, hanya mencapai 1,2 meter (4 kaki). Seperti yang dicatat oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, hewan-hewan ini adalah “spesies penjaga penting” yang dapat memperingatkan manusia tentang risiko kesehatan yang terkait dengan air laut. Karena lumba-lumba berada di puncak rantai makanan laut, mereka dapat membantu ilmuwan memantau lingkungan tersebut dan mengidentifikasi masalah yang mengancam ekosistem laut.

Siklus Hidup Lumba-lumba

Masa hidup lumba-lumba bervariasi menurut lingkungan dan spesiesnya. Meskipun beberapa lumba-lumba hidung botol dapat mencapai usia 40 tahun, usia rata-rata mereka antara 15 dan 16 tahun. Empat puluh adalah usia tua untuk seekor lumba-lumba — satu hingga 40 sebanding dengan manusia yang hidup sampai 100 tahun. Menurut Institute for Marine Mammal Studies, lumba-lumba tertua yang berusia ilmiah di alam liar adalah 48 tahun. Harapan hidup lumba-lumba di penangkaran tampak serupa, karena lumba-lumba tertua di penangkaran berusia lebih dari 50 tahun.

Masalah Kesehatan dan Masa Hidup Dolphin

Lautan, seperti tanah kering, bisa menjadi tempat yang berbahaya untuk ditinggali. Meskipun manusia dan lumba-lumba memakan makanan laut yang serupa, lumba-lumba menghadapi lebih banyak risiko kesehatan karena persediaan air yang tercemar dan ganggang beracun. Saat lumba-lumba tidur, tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda resistensi insulin yang terkait dengan diabetes tipe 2. Setelah mereka bangun, mereka menjadi normal kembali dan tidak menunjukkan tanda-tanda resistensi insulin. Para ilmuwan sedang mempelajari fenomena ini dengan harapan menemukan pengobatan untuk manusia dengan penyakit ini. Namun, meskipun lumba-lumba mematikan resistensi insulin, mereka masih dapat mengalami masalah kesehatan yang mirip dengan diabetes.

Ancaman Pemangsa

Meskipun lumba-lumba dan hiu biasanya saling menghindari, hiu masih dapat menyerang lumba-lumba yang sakit atau masih sangat muda. Anak lumba-lumba muda tidak bisa berenang secepat lumba-lumba dewasa atau melindungi diri dari hiu. Sebelum betina melahirkan, lumba-lumba lain mengelilinginya untuk melindungi anaknya dari hiu di dekatnya. Namun, bahkan dengan perlindungan orang dewasa, pada beberapa spesies lumba-lumba hingga setengah dari anak lumba-lumba mati sebelum mencapai usia dewasa. Paus pembunuh, yang juga merupakan lumba-lumba, dapat menyerang lumba-lumba biasa.

Terdampar: Saat Lumba-Lumba Mati Prematur

Lumba-lumba dapat mengakhiri hidup mereka lebih awal dengan terdampar di pantai. Lumba-lumba yang sendirian biasanya terdampar karena sakit atau cedera. Para ilmuwan berteori bahwa terdampar massal terjadi karena beberapa alasan: Lumba-lumba dalam kelompok dapat mengikuti pemimpinnya saat bergerak keluar dari air menuju pantai. Lumba-lumba yang bernavigasi menggunakan medan magnet bumi dapat terdampar setelah terjadi gangguan medan magnet. Pantai yang landai juga dapat mencegah sonar lumba-lumba mendeteksi pantai sebelum mendarat di pantai.

Umur Panjang Manusia dan Lumba-Lumba

Jaring ikan bisa mematikan saat lumba-lumba berenang ke dalamnya secara tidak sengaja. Jaring insang monofilamen sangat berbahaya bagi lumba-lumba karena sulit bagi mereka untuk mendeteksi bahan tersebut menggunakan sonar. Karena lumba-lumba harus muncul ke permukaan untuk menghirup udara, mereka bisa tenggelam jika jaring atau tali penyangga menjerat mereka di bawah air. Para ahli biologi memperkirakan bahwa 300.000 lumba-lumba dan cetacea yang serupa menderita cedera dan kematian setiap tahun karena praktik penangkapan ikan. Nelayan di beberapa negara, seperti Jepang dan Taiwan, juga berburu dan memanen lumba-lumba.

Paul Katz/Photodisc/Getty Images

Related Posts