Apa Tiga Adaptasi Yang Dimiliki Reptil untuk Menghemat Air?-



Reptil berevolusi dari amfibi 350 juta tahun yang lalu. Ketika mereka muncul dari air, reptil mengembangkan beberapa adaptasi yang memungkinkan mereka berkembang di setiap lingkungan kecuali tundra Arktik. Adaptasi ini memungkinkan dinosaurus menyebar dengan cepat ke bumi dan reptil yang lebih kecil, termasuk kura-kura, aligator, ular, dan kadal, terus berkembang dan berevolusi setelah kepunahan dinosaurus.

Perlunya Adaptasi Konservasi Perairan

Banyak reptil hidup di daerah kering di mana sulit menemukan air minum yang memadai. Air sangat penting untuk fungsi sel, dan karena itu untuk kesehatan. Sel-sel mengerut dan mati tanpa air yang cukup. Adaptasi reptil memungkinkan mereka mendapatkan sebagian besar, jika tidak semua, air yang mereka butuhkan dari makanan yang mereka makan. Secara khusus, perubahan dalam cara reptil bereproduksi, kulit kering bersisik, dan ginjal yang sangat efisien, semuanya memungkinkan reptil berkembang biak dengan air yang sangat sedikit.

Kulit Reptil

Amfibi, seperti katak, memiliki kulit basah dan bergantung pada akses konstan ke air untuk menjaga agar tubuh mereka tidak mengering. Kulit kering reptil adalah kunci perubahan evolusioner dari nenek moyang amfibi mereka. Adaptasi ini memungkinkan mereka pindah ke habitat yang sangat kering. Kulit reptil adalah lembaran padat sisik keratin. Keratin adalah zat yang sama dengan rambut dan kuku manusia. Ini membuatnya tahan air dan mencegah cairan internal reptil menguap.

Ginjal Reptil

Reptil mampu menghemat banyak air tubuh mereka karena ginjal mereka sangat efisien. Ginjal reptil diadaptasi secara khusus untuk memusatkan produk limbah tubuh menjadi asam urat. Setelah limbah dikumpulkan dan diubah, reptil mampu menyerap kembali sebagian besar cairan yang digunakan dalam proses tersebut. Pembuangan juga membutuhkan sangat sedikit cairan karena limbah terkonsentrasi menjadi bundel kecil asam urat setengah padat yang tidak menyerap cairan dan membutuhkan sangat sedikit cairan untuk dikeluarkan dari tubuh.

Telur Reptil dan Fertilisasi

Tidak seperti leluhur amfibi mereka, pembuahan reptil bersifat internal dan tidak membutuhkan air. Setelah dibuahi, telur reptil diadaptasi secara khusus untuk menghemat air. Embrio tertutup dalam kantung berisi cairan, dikelilingi oleh tiga lapisan luar yang dirancang khusus untuk menyeimbangkan kebutuhan embrio akan air dan pernapasan. Beberapa reptil bertelur, yang lain melahirkan anak muda. Menyimpan telur di dalam tubuh mencegahnya menahan terlalu banyak air seperti yang kadang terjadi pada telur yang berkembang secara eksternal. Terlalu banyak air sama berbahayanya dengan terlalu sedikit karena kebutuhan seluler sangat tepat.

Kristian Bell/Momen/GettyImages

Related Posts