Bagaimana Hujan Terbentuk?-



Saat Anda mandi air panas, uap mengembun di pintu dan mengalir di anak sungai ke bak mandi. Proses serupa bertanggung jawab atas hujan. Peristiwa cuaca seperti front dingin dan aliran jet mendorong udara hangat ke tempat yang mengembun menjadi tetesan hujan.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Penguapan dan kondensasi adalah dua faktor kunci yang menjelaskan pembentukan siklus air dan mendasari proses pembentukan hujan.

Siklus air

Air yang mengalir dari wastafel dapur mungkin tampak baru, tetapi sebenarnya sudah kuno. Bumi secara konstan mendaur ulang air melalui proses yang disebut siklus air. Air dari aliran sungai, sungai, danau, samudra bahkan kolam renang halaman belakang Anda menguap dan menjadi uap air. Uap naik, mengembun di awan dan jatuh ke tanah lagi sebagai presipitasi. Uap dari gunung berapi dan air yang dikeluarkan oleh tumbuhan juga masuk ke atmosfer dan merupakan bagian dari siklus air. Pentingnya curah hujan dalam kehidupan manusia tidak mungkin dilebih-lebihkan.

Air Tak Terlihat

Air ada di sekitar Anda dalam bentuk uap — fase gas. Anda menghirup air dan menghembuskannya kembali. Saat udara hangat — yang diresapi dengan molekul air — naik, ia mendingin dan uap air mengembun menjadi tetesan cairan. Tetesan menumpuk di awan. Misalnya, saat awan nimbostratus menjadi berat dengan tetesan air, mereka akan saling bertabrakan dan membentuk tetesan yang lebih besar. Akhirnya, gravitasi menang, dan tetesan air mulai turun. Tetesan hujan jatuh dengan kecepatan antara 3 dan 8 meter per detik (7 dan 18 mil per jam) tergantung ukurannya.

Membuatnya Tuang

Tetesan air tidak hanya memadat dengan sendirinya — mereka mengelilingi partikel debu kecil sebelum jatuh ke tanah. Untuk mengatasi kekeringan — saat curah hujan sangat sedikit — para ilmuwan bereksperimen dengan proses yang disebut penyemaian awan. Stasiun penyemaian meniupkan partikel iodida perak ke atmosfer ke awan laso dan memeras curah hujan. Meskipun juri belum mengetahui keefektifan penyemaian awan, peneliti Jeff Tilley dari Desert Research Institute di Reno, Nevada, memperkirakan bahwa penyemaian dapat meningkatkan curah hujan sebesar 8 persen hingga 15 persen.

Hujan asam

Hujan musim semi yang lembut terasa menyegarkan, tetapi bisa menjadi sumber polusi. Hujan asam adalah istilah untuk curah hujan yang mengandung lebih tinggi dari jumlah normal bahan kimia termasuk asam sulfat dan nitrat. Hujan dapat terkontaminasi oleh sumber alam, seperti gunung berapi, serta aktivitas manusia. Hujan asam menyebabkan kerusakan signifikan pada ekosistem dan hutan alam, khususnya di Amerika Serikat bagian timur laut. Selain itu, bahan kimia dalam presipitasi mengikis bangunan dan karya seni luar ruangan.

klauspeters/iStock/Getty Images

Related Posts