Bagaimana Manusia Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati Planet Kita dengan Cara Positif & Negatif?-



Sebagian besar aktivitas manusia berdampak negatif pada keanekaragaman hayati Bumi, meskipun beberapa aktivitas manusia dapat menguntungkannya atau memerangi penurunannya. Keanekaragaman ekosistem dan kesehatannya terkait langsung. Jaring hubungan dalam lingkungan yang kompleks seperti hutan hujan berarti bahwa banyak spesies saling bergantung satu sama lain. Keragaman genetik di antara individu dalam populasi melengkapi organisme dengan lebih baik untuk menghadapi bencana atau penyakit.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Dari berfokus pada beberapa spesies tanaman hingga memperkenalkan flora dan fauna baru — sengaja atau tidak sengaja — ke dalam lingkungan, aktivitas manusia sebagian besar telah merusak keanekaragaman hayati di Bumi. Ini juga dapat membuat spesies kurang tahan terhadap penyakit dan perubahan iklim. Namun, manusia telah membuat langkah dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan keragaman genetik.

Perusakan Habitat dan Perburuan

Seiring bertambahnya populasi manusia, demikian juga jumlah lahan yang dibutuhkan untuk makanan. Peningkatan jumlah lahan pertanian dari tahun 1950 hingga 1980 lebih besar daripada pertumbuhan lahan pertanian dari tahun 1700 hingga 1850, dan populasi manusia yang terus tumbuh membutuhkan lebih banyak lahan untuk transportasi dan perumahan. Saat manusia mengubah hutan hujan Amazon menjadi lahan pertanian atau mengaspal di atas habitat alami banyak spesies, kemampuan ekosistem untuk mempertahankan dan keragaman bentuk kehidupan menurun. Dalam beberapa kasus, mereka menghadapi kepunahan. Beberapa spesies juga telah punah karena perburuan atau pemanenan berlebihan. Beberapa spesies ikan, misalnya, telah dipanen secara berlebihan dan populasinya menurun drastis.

Keragaman Genetik Penting untuk Ketahanan Penyakit

Pertanian modern merusak keanekaragaman hayati dengan cara lain: petani di seluruh dunia mengadopsi varietas standar tanaman seperti pisang, kedelai, jagung, dan beras. Saat petani mengganti varietas lokal dengan standar baru, keragaman genetik spesies ini menurun, dan beberapa gen yang berguna pada akhirnya bisa hilang sama sekali dari populasi. Pada akhirnya, spesies ini kurang mahir dalam melawan penyakit, dan penghilangan beberapa gen yang bermanfaat dapat menghambat kemampuan spesies untuk menahan perubahan lingkungan.

Manusia Memperkenalkan Spesies Berbahaya Baru ke Habitat yang Ada

Manusia sering membawa suatu spesies dari satu benua atau pulau ke pulau lain – terkadang dengan sengaja dan pada kesempatan lain secara tidak sengaja. Dalam kasus yang merugikan, pendatang baru ini, yang disebut spesies invasif, dengan cepat mengalahkan spesies asli dan mendorong mereka menuju kepunahan, sehingga mengurangi keanekaragaman hayati suatu daerah. Selama Perang Dunia Kedua, manusia secara tidak sengaja memperkenalkan ular pohon coklat ke pulau Guam – sejak saat itu, jumlah spesies burung dan reptil di pulau itu menurun drastis.

Upaya Manusia Modern Melawan Penurunan Keanekaragaman Hayati

Dampak manusia terhadap keanekaragaman hayati sebagian besar bersifat negatif — selama beberapa abad terakhir, tingkat kepunahan telah meningkat hingga seribu kali perkiraan tingkat alami. Meskipun demikian, upaya manusia untuk melestarikan keanekaragaman hayati di beberapa wilayah dunia berhasil dari waktu ke waktu. Menciptakan kawasan lindung seperti cagar alam membantu melindungi keanekaragaman hayati atau memperlambat penurunannya. Mengelola operasi perikanan dan penebangan sehingga sumber daya hanya diambil pada tingkat yang berkelanjutan juga membantu melestarikan beberapa keanekaragaman hayati.

xuanhuongho/iStock/GettyImages

Related Posts