Bagaimana Para Peneliti Memanen Air Dari Alam-



Kekeringan dan kekurangan air adalah masalah global dan memengaruhi lebih dari satu miliar orang setiap tahun. Inilah sebabnya mengapa para peneliti mengeksplorasi berbagai cara untuk memanen air langsung dari udara. Beberapa eksperimen baru-baru ini termasuk menggunakan kerangka logam-organik (MOF), mesin pemanen kabut, dan menara kasa untuk menangkap air dari udara.

Kerangka Logam-Organik

Kerangka logam-organik atau MOF adalah struktur yang menggabungkan bahan organik dan anorganik bersama dengan ikatan yang kuat. Mereka berpori dan kristal, sehingga dapat mengumpulkan dan menyimpan zat seperti gas atau air. Para peneliti di MIT menemukan bahwa MOF-801, sejenis bahan dengan zirkonium oksida dan asam fumarat, dapat memerangkap air dari udara. Dimungkinkan untuk memindahkan air dari MOF ke ruang pengumpul dengan panas sederhana dari sinar matahari. Setelah 12 jam, MOF-801 menarik 3 liter (2,8 liter) air dari udara dengan kelembapan 20 persen.

Mesin Pemanen Kabut

Kabut secara alami memiliki uap air, dan merupakan sumber lain untuk memanen cairan berharga ini dari udara. Para peneliti mengembangkan berbagai mesin pemanen kabut, tetapi yang paling sederhana tetaplah jaring nilon atau jala untuk mengumpulkan tetesan air, yang jatuh ke tempat sampah atau bak pengumpul. Sayangnya, sebagian besar jaring bukanlah cara yang ideal untuk memanen cairan karena pori-porinya biasanya terlalu besar untuk menampung semua air. Mesin pemanen kabut canggih memiliki jaring yang lebih baik dengan pori-pori yang lebih kecil.

Menara Jala

Mesh tower seperti Warka Water memiliki desain yang sederhana namun efektif. Struktur dapat memanen hujan, embun atau kabut. Warka Water terlihat seperti vas raksasa setinggi 30 kaki. Bahannya yang ringan memudahkan udara mengalir melalui struktur, yang memungkinkannya menangkap tetesan air. Ada jaring jaring di dalam untuk menjebak dan mengumpulkan air. Pada siang hari, menara dapat memanen 25 galon air dari udara.

Memanen Kekhawatiran

Salah satu kekhawatiran umum tentang memanen air dari udara berfokus pada dampak teknologi terhadap siklus air setempat. Namun, penelitian saat ini menunjukkan bahwa tampaknya tidak ada efek yang serius. Siklus air dapat berlanjut secara normal. Ada kemungkinan para peneliti tidak melihat dampaknya karena sebagian besar teknologi pemanenan dalam skala yang lebih kecil dan tidak mempengaruhi pola cuaca global.

Kekhawatiran lain adalah biaya teknologi. Bahkan jaring jaring untuk pemanenan kabut dapat menelan biaya beberapa ratus dolar. Menara Air Warka memiliki banderol harga $500. Kerangka logam-organik bahkan lebih mahal untuk dirancang dan dibuat. Akses ke teknologi juga menjadi masalah. Beberapa daerah yang paling membutuhkan produk ini adalah pedesaan, terpencil dan miskin. Jika orang tidak dapat mengakses atau membeli produk untuk memanen air dari udara, maka produk tersebut tidak ada gunanya.

yangphoto/E+/GettyImages

Related Posts