Bagaimana Perburuan Mempengaruhi Lingkungan?-



Perburuan mempengaruhi lingkungan dengan cara yang kontras. Orang memburu tiga spesies unta, mammoth berbulu, dan armadillo raksasa hingga punah di Amerika Utara lebih dari 12.000 tahun yang lalu — dan saat itulah berburu bukanlah olahraga melainkan sarana bertahan hidup. Saat ini, kebanyakan orang berburu untuk olah raga, seringkali meninggalkan bangkai dan mengambil kepala, meninggalkan sisa-sisa membusuk.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Pada tahun 2011 di AS saja, 13,7 juta orang berburu binatang sebagai olahraga. US Fish and Wildlife Service melaporkan dalam National Survey of Fishing, Hunting, and Wildlife-Associated Recreation 2011 bahwa dari jumlah tersebut, 11,6 juta orang berburu hewan besar, 4,5 juta berburu hewan kecil, 2,6 juta berburu burung migran, dan 2,2 juta berburu binatang lain.

Kontrol Populasi

Di seluruh Amerika Serikat, setiap negara bagian melisensikan dan mengatur perburuan. Banyak negara bagian mengizinkan perburuan hewan tertentu, seperti rusa, kalkun, dan bebek, tetapi membatasi pemburu. Negara bagian menetapkan larangan dan batasan berdasarkan musim, hewan, jumlah populasinya, dan status Ikan dan Margasatwa AS. Bergantung pada hewannya, beberapa negara bagian juga membatasi jenis kelamin dan berapa banyak hewan yang dapat dibunuh oleh pemburu. Semua pembatasan ini membantu menjaga agar populasi tidak turun terlalu rendah. Dalam skenario di mana pemangsa alami tidak ada, jika perburuan tidak diizinkan, beberapa hewan mungkin akan menghuni suatu wilayah secara berlebihan.

Ketidakseimbangan Lingkungan

Karena pemburu hanya diperbolehkan mengejar spesies tertentu, beberapa ahli lingkungan berpendapat bahwa perburuan menciptakan ketidakseimbangan unsur alam lingkungan. Jika pemangsa, seperti serigala atau singa gunung, diburu hingga jumlah yang lebih sedikit, jumlah mangsanya sering kali bertambah. Alam memiliki keseimbangan yang halus dan perburuan manusia dapat berdampak pada keseimbangan alam tersebut. Penentang perburuan mengklaim bahwa hewan memiliki caranya sendiri untuk mengendalikan populasi dan manusia tidak diperlukan untuk membantu proses itu.

Diburu hingga Punah

University of Michigan memprediksi perburuan berlebihan akan menjadi penyebab kepunahan sekitar 25 persen dari semua kepunahan hewan selama abad ke-21. Paus dan beberapa hewan Afrika terancam punah karena masalah perburuan. Bahkan dengan pembatasan perburuan, perburuan, yang merupakan perburuan ilegal, masih menjadi masalah. Di daerah yang berpenduduk sedikit, akan sulit untuk menangkap dan menghukum mereka yang terlalu banyak berburu spesies tertentu.

Kontribusi Lingkungan

Pemburu dapat mengeluarkan hewan dari lingkungan, yang dapat berdampak negatif pada lingkungan, tetapi mereka juga sering berkontribusi pada lingkungan dengan cara yang positif. Biaya yang dikumpulkan oleh masing-masing negara bagian untuk izin berburu, izin taman, dan biaya lainnya sering digunakan untuk memperbaiki lingkungan. Beberapa pemburu juga berkontribusi sendiri untuk organisasi lingkungan yang melestarikan dan melestarikan satwa liar dan kawasan alam.

river34/iStock/GettyImages

Related Posts